Saturday, March 4, 2017

HAKEKAT MANUSIA



Assalamualaikum,
            Saya mulai mengenal filsafat pada saat saya kuliah. Saya juga baru tahu ternyata ada juga matakuliah di jurusan biologi yaitu filsafat pendidikan. Setelah 2 kali petemuan saya rasa agak sulit memahami filsafat tersebut mungkin di karenakan pak ismail selaku dosen filsafat pendidikan mempunyai gaya bahasa yang tinggi. Saya setuju sama beliau yang berpendapat filsafat itu sebaiknya di pelajari di semester tinggi. Well, yang saya dapat dari hasil kuliah kemarin:
Hakekat manusia sebagai makluk alamiah dan makluk social
*      Pendidikan khas manusia
*      Anak didik (manusia) komponen sentral dalam sistem pendidikan
*      Konsep/pandangan guru tentang hakekat anak menentukan strategi praktek pendidikannya
*      Pandangan yang benar dan jelastentang hakekat anak akan terhindar dari akses dampak negative perkembangan iptek yang pesat
      Lapisan perilaku makhluk :
*      An organis (tunduk pada hukum alam) dan organis, dikuasai oleh hukum alam dan hukum sebab   akibat. Tidak ada yang mampu mengalahkan hukum alam.
*      Vegetatif atau perilaku nabati.
*       Berperilaku seperti hewan
*       Lp Human, bijaksana, berbudaya
*      Hanya manusia yang memiliki religius

Pengertian manusia
Manusia, ''Mano'' (sangsakerta), Mens (latin) Befikir, berakal budi atau homo sapiens yang berarti manusia.

Ada tiga kategori Makhluk 
1.    Hewan :
*      Tidak berakal, mempunya insting yang dimiliki, bertindak menurut insting, tidak mengenal etika.
*      Seketika lahir 1-2 menit bisa berdiri.
*      Hewan hanya bisa berkoloni, setiap koloni akan timbul permusuhan.
2.    Manusia :
*      Berakal, berilmu, didik, tidak berdaya sama sekali saat dilahirkan, makhluk biologis, potensi yang akan berkembang, , memiliki etika, estetika dan agama.
*      Secara fisik tidak berdaya kecuali insting yang dimiliki.
*      Manusia bermasyarakat, sifat bermsyarakat cendrung bersifat koloni, contoh pada partai politik. Hanya mementingkan koloninya.
*      Setiap tindakan memiliki rasa tanggung jawab.
3.    Ghaib :  Tak tampak.

Wujud sifat hakikat manusia
*   Kemampuan menyadari diri, harus melalui proses perenungan, penghayatan dalam bahasa agama khusyuk.
*   Manusia memiliki kamampuan jati diri (eksistensi).
*    Kata hati tidak semua orang mendengar kata hatinya. Contoh : Orang yang mau mencuri tanpa mendengar kata hati, banyak ikatan yang rusak karena membohongi kata hati.
*   Memiliki moral, banyak kejadian yang tidak bermoral.
*   Manusia tercipta untuk bebas , sampai dimanakah batas-batas kebebasan  itu ? misalnya demo, orang lain mempunyai kebebasan untuk tidak terganggu, batas kebebasan adalah kebebasan orang lain. Ketika melewati batas kebebasan orang lain. Maka,  kebebasan itu  tak bertanggung jawab.
*   Melaksanakan kewajiban dan menyadari hak, boleh saja atas nama demokrasi, namun terapat muslihat belaka yaitu dibarengi dengan kepentingan pribadi.
*   Kemampuan menghayati kebahagiaan.

Kemampuan beresistensi
              Ketika seseorang melakukan tindakan amoral, maka dia bukan manusia. Karena dia tidak bisa menghadirkan dirinya. Menjadi  artinya semua manusia memilki proses yaitu menjadi namun tidak akan ada yang jadi. Maksudnya tidak ada yang sempurna, sebab yang jadi atau sempurna itu hanya milik Tuhan. Contoh hari ini kita berada dalam Km 39 kemarin Km 40 dan hari esok km 38. Maksud dari contoh ini ialah dari hari ke  hari kita harus mendekati kesempurnaan. Dalam proses yang terjadi jika kita dihadapi oleh moral maka kita harus meng-ada jika tidak maka kita tidak akan menjadi manusia. Meng­-ada merupakan terfungisonalisasinya manusia.

Pandangan tentang hakikat manusia
1.    Pandanagan Psikoanalitik (analisis kejiwaan)
  Pemenuhan kegiatan manusia itu merupakan naluri  (insting) dan manusia menggunakan akal.
  Struktur kepribadian manusia :
*         Id merupakan potensi diri atau bawaan sejak lahir berfungsi untuk menggerakkan manusia dalam rangka kebutuhan primer.
*         Ego merupakan berbenturan persoalan realitas, ego selalu mengendalikan kebutuhan id, jika tidak terpenuhi maka muncul sifat non positif.
*         Super ego merupakan pengontrol pengawas berkaitan dengan moral. Kegagalan super ego mengontrol ego maka manusia berbuat-buat semaunya.
2.    Pandangan Neoanalitik
Manusia tercermin oleh pengemasan keinginan :
*         Id untuk memenuhi kebutuhan dasar sedangkan.
*         Ego untuk keinginan yang mampu melampaui kebutuhan.
3.    Pandangan Humanistik
        Menghargai harkat orang lain bahwa orang lain juga mempunyai id, ego, dan supar ego. Manusia cenderung mampu mambaca nilai-nilai aturan moral yang berlaku disekitarnya. Misalnya menghargai orang lain.
4.    Pandangan behavioristik
Pandangan prilaku manusia yang selalu dihadapkan oleh pertanyaan, Mengapa prilaku itu muncul.

Dimensi manusia dalam makhluk individu dan social.

*            Homo sapiens, Manusia melalui pemikiran
*            Homo Raturate, manusia melalui penalaran,
*            Homo luden, Manusia ingin menghibur diri
*            Homo Faber
*            Homo sociale
*            Homo simbolis, Manusia bersifat personifikasi 
*            Animal educandum, tidak tahu apa-apa tetapi dididik
*            Animal educable

Yang paling saya tangkap dalam mata pelajaraan ini ialah 2 point penting
*      Men-ada
*      Menjadi

            Dimana menjadi ialah proses/ perjalanan menuju pada sebuah titik, tetapi kita tidak akan sampai ke titik tersebut. Ketika manusia sempai ketitik itu itu bukan lagi “menjadi” melainkan “jadi” manusia dalam melakoni hidupnya itu dalam rentang menjadi yang berarti tidak pernah jadi. Jadi itu adalah sempurna. Dan yang sempurna hanyalah Allah. Dalam islam itu dikatakan bahwa
“ sesungghnya manusia itu merugi, ketika hari kemarin sama dengan hari ini, dan besok sama dengan hari ini”
            Jika di ibaratkan titik kesempurnaan ada pada km 100, maka manusia menjalani hidupnya dari hari ke hari jika hari ini ada di titik ke-40 maka besok harus ada di km 41 dan besoknya lagi di km 42, jadi ketika manusia kemarin di km 40, hari ini di km 40 itulah manusia yang merugi dan bila besok di km 40 maka bangkrutlah manusia tersebut. Dan pada km 100 tidaka aka nada yang dapat menyampai titik itu karena hanya di tempati yang maha kuasa. Sesungguhnya keberadaan manusia itupun hanya dalam proses. Didalam melakoni proses menjadi tantangan demi tantangan hadangan demi hadangan kita diperadabkan dalam keseharian yang berbenturann dengan aspek moralitas kita. Maka pada setiap detik demi detik dimana tuhan berkata meng-adalah disitu, didalam proses menjadi kita berhadapan berbegai tantangan, rintangan dan hadangan, terutama ketika berhadapan dengan dimensi moralitas manusia sebagai makhluk yang bermoral. Maka seperti apapun tantangan itu berusahalah untuk selalu meng-ada kitaka anda tidak meng-ada maka sesungguhnya anda adalah hewan yang berjalan, hewan yang berbicra.

Insyaallah saya akan menjadi J
                                               

MODUL AJAR IPA KELAS VIII

PDF