Wednesday, May 6, 2015

Resensi Novel Rumah Tanpa Jendela



Identitas Buku
1.     Judul Buku :
2.    Nama lengang : Asma Nadia, Aditya gumay, Adelin Adlan
3.    Penulis : karmila
4.    Penerbit : PT. Kompas Media Nusantara
5.    Tempat Terbit : Jalan Palmerah Selatan 26-20 Jakarta 10270
6.    Tahun Terbit : 2011
7.    Tebal Halaman: 4 Halaman
8.    Haraga buku : 68. 000,00-

Sinopsis :
Kisah dalam film tersebut transpirasi dara model biner dalam dongeng moral berjudul The Prince And The Paper karya Mark Twain. Aldo Mewakili dari Kelurga kaya raya dengan dengan sindrom mental yang mengalami penolakan dari anggota kleurganya. Sedangkan rara mewakili si miskin yang tinggal bersama kelurganya di rumah tak berjendela.
          Rara dan Aldo di persatuan dengan dua latar belang yang berbedadalam sebuah kecelakaan kecil. Layaknya dongeng anak-anak film “Rumah tanpa jendela” menyampaikan ajaran moral pada anak-anak untuk menghdapai realita sosial dan masyarakat yang terfragmentasi dalam perbedaan, baik secara struktur sosial- ekonomi maupun kondisi fisik/mental dalam film “ rumah tanpa jendela” sikap moral yang disarankan kepada penonton adalah bersyukur.
          Dalam model utopia (khayalan) yang dapat di dalam film tersebut, anak- anak menjadi “penanda” dari kelahiran atau takdir manusia. Sementara jendela dalam film “ rumah tanpa jendela” merupakan sebuah metafora yang mengena. Jendela memungkinkan seorang mengakses dunia lain ( dari dalam atau dari luar) tanpa meninggalkan tempatnya.
Sayangnya sebuah film musikal, tidak banyak yang disumbangkan oleh lagu-lagu yang dinyanyikan dan ditarikan dalam film ini, kecuali penekanan dramatis belaka. Sementara penggambaran kemiskinan dalam film tersebut tidak berlebihan film tersebut menggambarkan keluarga baik-baik dan protektif untuk menyakinkan bahwa pergaulan Rara terbebas dari kehidupan masyarakat miskin dibelahan dunia manapun.

MODUL AJAR IPA KELAS VIII

PDF