Monday, October 17, 2016

KD 3.5 Mengevaluasi teks pantun


KD 3.5 Mengevaluasi teks pantun

Aspek
Rincian

Kurang D (10)
Cukup C (15)
Baik B (20)
Amat baik A (25)
Isi
Selaras dengan tema, mengandung pesan, harapan aktual dan berguna sesuai dengan jenisnya utuh dan tuntas




Diksi dan Gaya Bahasa
Mencerminkan kekayaan,
Pembendaharaan kata, bervariatif dan sesuai konteks. Menggunakan kata kiasan, unik, simbolis, bergaya bahasa secara variatif




Rima
Berima sesuai criteria, terpola secara teratur, berima secara variatif




Struktur Baris dan Bait
Tersusun sesuai aturan. Terpola secara teratur dan konsisten







KD
Pantun 1
Ø  Jenis pantun                    : Pantun berkasih kasihan
Ø  Berdasarkan isi               :
Ø  Makna                                :



Ø  Struktur kebahasaan pada pantun :
·         Struktur pantun : :: Menggunakan persajakan a-b-a-b
      :: Pantun tersebut terdiri dari 4 larik atau 4 baris
      :: Satu larik pantun terdiri atas 4-6 kata dan 8-14 suku kata

·         Struktur fisik      :  :: Diksi (pilihan kata) :
           Tepat dan selaras dalam penggunaannya sehingga membuat
           pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak
           menyalah artikan apa yang akan disampaikan.

                   ::  Rima/ritme :
                        Menghasilkan rima yang indah karena bersajak a-b-a-b

Ø  Imaji                                     : Imaji yang dilukiskan pada pantun tersebut adalah imaji taktil
                                                (merasakan) dan imaji visual (melihat). Imaji taktil terdapat pada
                                                 larik pertama dan kedua. Sedangkan imaji visual terdapat pada
                                                larik ke tiga dan empat

Ø  Kiasan                                                 : Pada pantun pertama tersebut tidak terdapat kiasan, sehingga
                                                  pembaca mudah mengerti terhadap apa yang disampaikan.


Pantun 2
Ø  Jenis pantun                    : Pantun
Ø  Berdasarkan isi               :
Ø  Makna                                :



Ø  Struktur kebahasaan pada pantun :
·         Struktur pantun : :: Menggunakan persajakan a-b-a-b
      :: Pantun tersebut terdiri dari 4 larik atau 4 baris
      :: Satu larik pantun terdiri atas 4 kata dan 9-11 suku kata

·         Struktur fisik      :  :: Diksi (pilihan kata) :
           Tepat dan selaras dalam penggunaannya sehingga membuat
           pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak
           menyalah artikan apa yang akan disampaikan.

                   ::  Rima/ritme :
                        Menghasilkan rima yang indah karena bersajak a-b-a-b

Ø  Imaji                                     : Imaji yang dilukiskan pada pantun tersebut adalah imaji visual
                                                 (melihat) dan imaji taktil  (merasakan). Imaji visual terdapat pada
                                                 larik pertama dan kedua. Sedangkan imaji taktil terdapat pada
                                                larik ke tiga dan empat

Ø  Kiasan                                                 : Pada pantun pertama tersebut tidak terdapat kiasan, sehingga
                                                  pembaca mudah mengerti terhadap apa yang disampaikan.

Pantun
Ø  Jenis pantun                    : Pantun
Ø  Berdasarkan isi               :
Ø  Makna                                :



Ø  Struktur kebahasaan pada pantun :
·         Struktur pantun : :: Menggunakan persajakan a-b-a-b
      :: Pantun tersebut terdiri dari 4 larik atau 4 baris
      :: Satu larik pantun terdiri atas      kata dan          suku kata

·         Struktur fisik      :  :: Diksi (pilihan kata) :
           Tepat dan selaras dalam penggunaannya sehingga membuat
           pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak
           menyalah artikan apa yang akan disampaikan.

                   ::  Rima/ritme :
                        Menghasilkan rima yang indah karena bersajak a-b-a-b

Ø  Imaji                                     :



Ø  Kiasan                                                 : Pada pantun pertama tersebut tidak terdapat kiasan, sehingga
                                                  pembaca mudah mengerti terhadap apa yang disampaikan.







KD 3.2 Membandingkan Teks Pantun Dengan Tak Sejenis
Perbedaan dan persamaan Pantun dengan Syair.
v  Perbedaan
Perbedaan
Pantun
Syair
Jumlah bait
Satu bait cukup
Lebih dari satu bait
Isi
Terdapat pada baris ke tiga dan ke empat
Dalam satu bait semuanya isi
Sampiran
Terdapat pada baris pertama dan kedua
Dalam satu bait dalam satu bait tidak ada sampiran
Rima akhir
Bersajak a-b-a-b
Bersajak a-a-a-a, i-i-i-i
Aturan
Terikat oleh aturan
Tidak terikat oleh aturan
v  Persamaan
Persamaan
Pantun
Syair
Jumlah baris dalam satu bait
4 baris
4 baris
Jumlah kata
4-5 kata
4-5 kata
Jumlah suku kata
8-12 suku kata
8-12 suku kata

Perbedaan dan persamaan Pantun dengan Gurindam.
v  Perbedaan
Perbedaan
Pantun
Gurindam
Sampiran
Memiliki sampiran
Tidak memiliki sampiran
Jumlah kata
4-5 kata
Tidak terikat
v  Persamaan
Persamaan
Pantun
Gurindam
Jumlah baris
2 baris dalam satu bait
2 baris dalam satu bait
Rima akhir
                  a-a
                     a-a




KD 4.4 MENGABSTRAKSIKAN TEKS PANTUN
1.        Abstraksi “Syair Nyanyian Anak”
Sebuah syair dari sumatera utara yang berisi tentang cerita secara runtut seorang anak. Berawal dari pertemuan orang tuanya, kemudian proses kelahiran yang mencerminkan jiwa dan nilai pengorbanan seorang ibu, harapan akan ayah yang bekerja keras dan selalu mendoakannya, dimulai saat ayah mengadzani anaknya saat anaknya lahir. Pada syair ini dadapat banyak nilai luhur khususnya bagaimana sang orang tuanya berdoa dan berharap sang anak akan menjadi anak yang berbakti dan jujur dalam melangkah.

2.       Abstraksi “ Syair Burung Nuri ”
Pada cerita ini terkisahkan sebuah cinta yang terjadi pada waktu yang tidak tepat. Hal ini direpresebtasikan oleh burung nuri yang merupakan cerminan dari seorang istri pejabat yang jatuh cinta pada seorang pemuda. Bahkan pada saat suruhan pemuda itu datang dan menyampaikan maksud agar kisah percintaan ini tidak diteruskan, si istri pejabat ini makin tidak terkendalikan hasratnya pada pemuda itu. Kisah ini menampilkan bagaimana kondisi adat dan norma setempat lebih berjalan ketimbang perasaan pribadi dari orang tersebut.

3.       Abstraksi “Gurindam Dua Belas”
Mengenai 12 pesan untuk menjalani kehidupan secara tentram dan aman. Dengan berpatokan dengan nilai agama dan adat setempat.  Syair ini juga memberikan arahan bagaimana seseorang secara pribadi dan juga berperan sebagai pemimpin dapat menjalankan tugasnya dengan lancar.

4.      Abstraksi “Hujan Bulan Juni”
Menggambarkan bagaimana manusia sebagai makhluk yang memiliki sisi kemenusiawi yang berusaha memanfaatkan semua sisi yang dimilikinya. Termasuk dalam hal mencintai dan mengekspresikan diri.


KD 3.5 Mengevaluasi Teks Pantun
1.        Kuda perang berpacu kencan,
Kuda beban berjalan pelan.
Maafkan aku berteriak lantang,
Mohon maafkan segala kesalahan.

a.       Dalam pantun tersebut, sampiran dan isi tidak berkaitan, sampiran hanya berfungsi menyampaikan maksud selain mengantarkan rima saja.
b.      Fungsi sampiran pada pantun tersebut menyampaikan rima dan irama untuk mempermudah pendengar memahami isi pantun.
c.       Tentu saja sudah memiliki rima teks pantun yang ideal, dan apabila dilantunkan akan menghasilkan ritme yang indah karena memiliki rima yang bersajak a-b-a-b.
d.      Makna dari pantun tersebut adalah seseorang yang memohon maaf atas segala kesalahan yang telah dilakukannya.

2.       Bunga kenanga di atas kubur,
Pucuk sari pandan Jawa.
Apa guna sombong dan takabur,
Rusak hati badan binasa.

a.      Dalam pantun tersebut, sampiran dan isi tidak berkaitan, sampiran hanya berfungsi menyampaikan maksud selain mengantarkan rima saja.
b.      Fungsi sampiran pada pantun tersebut menyampaikan rima dan irama untuk mempermudah pendengar memahami isi pantun.
c.       Tentu saja sudah memiliki rima teks pantun yang ideal, dan apabila dilantunkan akan menghasilkan ritme yang indah karena memiliki rima yang bersajak a-b-a-b.
d.      Makna dari pantun tersebut adalah orang sombong dan takabur tidak ada gunanya, hanya membuat dirinya tersiksa karena dijauhi oleh banyak orang.

3.       Asam kandis asam gelugur,
Ketiga asam si riang-riang.
Menangis mayat di pintu kubur,
Teringat badan tidak sembahyang.

a.       Dalam pantun tersebut, sampiran dan isi tidak berkaitan, sampiran hanya berfungsi menyampaikan maksud selain mengantarkan rima saja.
b.      Fungsi sampiran pada pantun tersebut menyampaikan rima dan irama untuk mempermudah pendengar memahami isi pantun.
c.       Tentu saja sudah memiliki rima teks pantun yang ideal, dan apabila dilantunkan akan menghasilkan ritme yang indah karena memiliki rima yang bersajak a-b-a-b.
d.      Makna dari pantun tersebut adalah orang yang tidak beribadah atau solat sama semasa hidupnya maka akan disiksa dan menangis dialam kubur.

4.      Buah langsat kuning cerah,
Keduduk tidak berbunga lagi.
Sudah dapat gading bertuah,
Tanduk tidak berguna lagi.

a.       Dalam pantun tersebut, sampiran dan isi tidak berkaitan, sampiran hanya berfungsi menyampaikan maksud selain mengantarkan rima saja.
b.      Dalam pantun tersebut, memiliki rima yang seirama tapi isi dan pantun tersebut memakai peribahasa sehingga memberikan makna secara tidak langsung.
c.       Tentu saja sudah memiliki rima teks pantun yang ideal, dan apabila dilantunkan akan menghasilkan ritme yang indah karena memiliki rima yang bersajak a-b-a-b.
d.      Makna dari pantun tersebut adalah seseorang yang telah mendapatkan yang lebih baik dalam hidupnya, tidak akan mempertahankan sesuatu yang kurang baik sebelumnya.

5.        Berburu kepadang datar,
Dapat rusa belang kaki.
Berguru kepalang ajar,
Bagai bunga kembang tak jadi.

a.       Dalam pantun tersebut, sampiran dan isi tidak berkaitan, sampiran hanya berfungsi menyampaikan maksud selain mengantarkan rima saja.
b.      Dalam pantun tersebut, memiliki rima yang seirama tapi isi dan pantun tersebut memakai peribahasa sehingga memberikan makna secara tidak langsung.
c.       Tentu saja sudah memiliki rima teks pantun yang ideal, dan apabila dilantunkan akan menghasilkan ritme yang indah karena memiliki rima yang bersajak a-b-a-b.
d.      Makna dari pantun tersebut adalah orang yang tidak mempunyai tingkah laku yang baik atau tidak sopan dalam mencari ilmu.

6.       Embacang masak mempelam manis,
Makanan anak bidadari.
Bintang terisak bulan menangis,
Hendak bertemu si matahari.

a.       Dalam pantun tersebut, sampiran dan isi tidak berkaitan, sampiran hanya berfungsi menyampaikan maksud selain mengantarkan rima saja.
b.      Dalam pantun tersebut, memiliki rima yang seirama tapi isi dan pantun tersebut memakai peribahasa sehingga memberikan makna secara tidak langsung.
c.       Tentu saja sudah memiliki rima teks pantun yang ideal, dan apabila dilantunkan akan menghasilkan ritme yang indah karena memiliki rima yang bersajak a-b-a-b.
d.      Makna dari pantun tersebut, ada sepasang kekasih yang ingin melanjutkan hubungan asramanya kejenjang yang lebih jauh lagi, tapi ada masalah diantara percintaan mereka.

7.       Pokok pakis tumbuh di hutan,
Tumbang melepa di atas duri.
Pulau menangis kering lautan,
Ikan juga menghempas diri.

a.       Dalam pantun tersebut, sampiran dan isi tidak berkaitan, sampiran hanya berfungsi menyampaikan maksud selain mengantarkan rima saja.
b.      Dalam pantun tersebut, memiliki rima yang seirama tapi isi dan pantun tersebut memakai peribahasa sehingga memberikan makna secara tidak langsung.
c.       Tentu saja sudah memiliki rima teks pantun yang ideal, dan apabila dilantunkan akan menghasilkan ritme yang indah karena memiliki rima yang bersajak a-b-a-b.
d.      Makna dari pantun tersebut yaitu, lingkungan yang rusak atau baik di daratan maupun di lautan, sehingga makhluk yang hidup di sekitarnya musnah.

8.       Kemumu di dalam semak,
Jatuh melayang seleranya.
Mesti ilmu setinggi tegak,
Tidak sembahyang apa gunanya.

a.       Dalam pantun tersebut, sampiran dan isi tidak berkaitan, sampiran hanya berfungsi menyampaikan maksud selain mengantarkan rima saja.
b.      Fungsi sampiran pada pantun tersebut menyampaikan rima dan irama untuk mempermudah pendengar memahami isi pantun.
c.       Tentu saja sudah memiliki rima teks pantun yang ideal, dan apabila dilantunkan akan menghasilkan ritme yang indah karena memiliki rima yang bersajak a-b-a-b.
d.      Makna dari pantun tersebut adalah ilmu pengetahuan yang tidak didasari oleh iman akan menimbulkan kerusakan.

9.       Mari kita mencari zaitun,
Tiada zaitun pinang pun jadi.
Tanjung pinang negeri pantun,
Indah permai cantik berseri.


a.       Dalam pantun tersebut, sampiran dan isi tidak berkaitan, sampiran hanya berfungsi menyampaikan maksud selain mengantarkan rima saja.
b.      Dalam pantun tersebut, memiliki rima yang seirama tapi isi dan pantun tersebut memakai peribahasa sehingga memberikan makna secara tidak langsung.
c.       Tentu saja sudah memiliki rima teks pantun yang ideal, dan apabila dilantunkan akan menghasilkan ritme yang indah karena memiliki rima yang bersajak a-b-a-b.
d.      Makna dari pantun tersebut yaitu, tanjung pinang dikenak sebagai negeri pantun karena orang-orang pandai berpantun dengan indah.

10.    Kalau mengail di lubuk dangkal,
Dapat ikan penuh seraga.
Kalau kail panjang sejengkal,
Jangan laut jangan diduga.

a.       Dalam pantun tersebut, sampiran dan isi tidak berkaitan, sampiran hanya berfungsi menyampaikan maksud selain mengantarkan rima saja.
b.      Dalam pantun tersebut, memiliki rima yang seirama tapi isi dan pantun tersebut memakai peribahasa sehingga memberikan makna secara tidak langsung.
c.       Tentu saja sudah memiliki rima teks pantun yang ideal, dan apabila dilantunkan akan menghasilkan ritme yang indah karena memiliki rima yang bersajak a-b-a-b.
d.      Makna dari pantun ini yaitu, jika ilmunya sedikit jangan berharap mendapat hasil yang memuaskan.



KD 3.3 Menganalisis Teks Pantun
No.
Teks pantun
Klasifikasi Pantun
1.
Burung nuri burung dara,
Terbang ke sisi taman kayangan.
Cobalah cari wahai saudara,
Makin diisi makin ringan.
9
Pantun nasihat
2.
Elok rupanya kumbang janti,
Dibawa itik pulang petang.
Tidak berkata besar hati,
Melihat ibu sudah datang.
2
Pantun suka cita
3.
Asam kandis asam gelugur,
Ketiga asam riang-riang..
Menangis mayat di pintu kubur,
Teringat badan tidak sembahyang.
10
Pantun jenaka
4.
Batu dibancah jangan diungkit,
Kalau diungkit kayunya tumbang.
Lebih parah daripada sakit,
Karena kekasih diambil orang.
1
Pantun teka-teki
5.
Kalau merumput dahan dikerat,
Siapkan lidi buang miangnya.
Kalau menjemput degan adat,
Pulangkan balik dengan lembaga.
7
Pantun nasib
6.
Burung gelatik burung tekukur,
Ketiga dengan burung elang.
Adik cantik berbudi luhur,
Membuat hamba mabuk kepayang.
8
Pantun beriba hati
7.
Air pasang bulanpun terang,
Hanyutlah sampan dari Jawa.
Jika datang hati yang bimbang,
Bagaikan hilang rasanya nyawa.
6
Pantun berkasih-kasihan
8.
Orang Padang mandi ke gurun,
Mandi berlimau bunga lada.
Hari petang matahari turun,
Dagang berurai air mata.
3
Pantun agama
9.
Dalam bergalah jangan berkayuh,
Kalau berkayuh bertambah basah.
Kalau bersusah jangan mengeluh,
Kalau mengeluh bertambah susah.
4
Pantun perpisahan
10.
Laut merah tak bergelombang,
Lading hijau penuh ilalang.
Hati siapa tak bimbang,
Berkepala botak minta dikepang
5
Pantun adat

Menginterpretasi Makna Teks Pantun
Apa guna orang bertenun,
untuk membuat pakaian adat.
Apa guna orang berpantun,
untuk memberi petuah amanat.
                Makna : Guna orang berpantun  adalah untukmemberi nasehat kepada orang
                lain
Apa guna orang bertenun,
untuk membuat kain selendang.
Apa guna orang berpantun,
untuk memberi hukum dan undang.
                Makna : Guna orang berpantun  adalah untuk memberikan aturan dan undang
                -undang

Apa guna orang bertenun,
untuk membuat kain dan baju.
Untuk apa orang berpantun,
untuk menimba berbagai ilmu.
                Makna : Guna orang berpantun  adalah untuk berbagi ilmu antar sesama
Kalau hendak berlabuh pukat,
carilah pancang kayu berdaun.
Kalau kurang mengetahui adat,
carilah orang tahu berpantun.
                Makna : Jika kita kurang mengetahui adat kita bisa mencari orang yang pandai
                berpantun


(2) Agar kalian semakin mahir, cobalah kalian interpretasikan lagi makna teks pantun
berikut ini.
(a) Orang Sibu menunggang kuda,
kuda ditunggang patang tulang.
Masih mau mengaku muda,
Padahal cucu keliling pinggang.
                Makna : tidak usah mengaku mudah lagi, kalau sudah mempunyai banyak
                cucu

(b) Burung pipit memakan padi,
burung enggan pergi ke hutan.
Tidak puas di dalam hati,
kalau tidak bersama tuan.
                Makna : adanya ketidak puasan seseorang
(c) Buah cempedak di luar pagar,
ambil galah tolong jolokkan.
Saya budak baru belajar,
kalau salah tolong tunjukkan.
                Makna : Seseorang yang baru belajar tentang sesuatu dan jika ia melakukan kesalahan jangan segan-segan untuk menegurnya
(d) Kayu cendana di atas batu,
sudah diikat dibawa pulang.
Adat dunia memang begitu,
benda yang buruk memang terbuang.
                Makna : Suatu benda di dunia jika sudah buruk maka akan langsung dibuang
(e) Orang Bayang pergi mengaji,
Ke Cubadak jalan ke Panti.
Meninggalkan sembahyang jadi berani,
Seperti badan tak akan mati.
                Makna : Seseorang yang dengan berani meni8nggalkan sembahyang seolah-olah ia akan tetap hidup sepanjang masa


No comments:

Post a Comment

MODUL AJAR IPA KELAS VIII

PDF