Nama
Matakuliah |
Prinsip
Pembelajaran Asesmen Yang Efektif |
Review
pengalaman belajar. |
Pada
matakuliah prinsip pembelajaran asesmen yang efektif ada 7 topik yang telah
dipelajari Topik 1 :
Telaah perencanaan pembelajaran paradigma dan asesmen yang disusun oleh guru
Pengalaman-pengalaman
mengesankan sekaligus bermakna yang Saya dapatkan pada topik satu berlanjut
pada topik yang kedua. Pada topik awal berkenalan dengan istilah modul ajar
kemudian diajak untuk membahas lebih dalam lebih dalam terkait dengan modul
ajar ini sendiri sesuai dengan judul topik yang akan dipelajari yakni
merancang perencanaan pembelajaran dan asesmen. Dalam
merancang pembelajaran pembelajaran dan asesmen yang efektif mengacu pada
prinsip pembelajaran sebagai berikut : a.
Pembelajaran
dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian
peserta didik saat ini, sesuai kebutuhan belajar, serta mencerminkan
karakteristik dan perkembangan yang beragam sehingga pembelajaran menjadi
bermakna dan menyenangkan. b.
Pembelajaran
dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar
sepanjang hayat c.
Proses
pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik
secara holistik. d.
Pembelajaran
yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan
dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan masyarakat sebagai
mitra e.
Pembelajaran
berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan. Topik
3 : Telaah kesesuaian pembelajaran
dengan tingkat capaian dan karakteristik peserta didik Pengalaman
belajar yang mengesankan sekaligus bermakna selanjutnya saya dapatkan pada
topik yang ketiga pembelajaran mata kuliah ini terkait dengan telaah
kesesuaian pembelajaran dengan tingkat capaian dan karakteristik peserta
didik yang salah satunya adalah pada saat pengamatan pada salah satu video
penerapan daripada pembelajaran yang sebagaimana dimaksudkan khususnya
pembelajaran berdiferensiasi. Melalui proses ini kemudian saya mendapatkan
satu gambaran yang kontekstual terkait dengan penerapan pembelajaran
berdiferensiasi di dalam pembelajaran yang sebelumnya konsepnya juga telah
saya pelajari pada mata kuliah pembelajaran berdifensiasi itu sendiri. Dari
pengalaman ini saya kemudian semakin menyadari korelasi antara mata
kuliah-mata kuliah dengan pengimplementasian pembelajaran paradigma baru
dalam kurikulum merdeka. Saya juga semakin menyadari akan semangat perubahan
yang ingin disampaikan kementerian daripada peralihan kurikulum ini sendiri. Topik
4 : Lingkungan Kelas yang Aman, Nyaman, dan Berpihak pada Peserta Didik Pada
topik keempat dengan pembahasan lingkungan kelas yang aman, nyaman, dan
berpihak pada ekosistem pembelajaran, pengalaman berkesan yang saya dapatkan
ialah saat pembahasan topik ini dimulai dengan pertanyaan pemantik berupa
“mengapa perlu diciptakan lingkugan kelas yang sebagaimana disebutkan
diatas?” Bagian ini berkesan bagi saya karena dengan begitu saya dapat
menuangkan satu pengetahuan berdasarkan literasi saya terkait dengan konsep
lingkungan belajar daripada KHD yakni kelas tiga dinding yang hakikatnya
adalah agar tercipta lingkungan belajar yang nyaman bagi peserta didik.
Selanjutnya hal menarik yang saya dapatkan dari pada proses pembelajaran pada
topik ini ialah, bahwa lingkungan kelas itu juga tidak hanya berbentuk fisik
namun juga dalam bentuk psikis yang pada akhirnya pemenuhan unsur-unsur
daripada keduanya dapat berpengaruh positif terhadap prestasi belajar peserta
didik. Salah satu unsur menarik bagi saya pada lingkungan psikis ialah pelaksanaan hak dan kewajiban yang penuh
tanggungjawab dari kedua belah pihak yakni guru dan peserta didik. Menarik
bagi saya oleh sebab hal ini sering menjadi senjata andalan saya dalam
melakukan pembelajaran di kelas ketika suasana kelas sedang tidak kondusif
atau sekedar memberi penguatan sebelum memulai pembelajaran. Topik
5 : Pelaksanaan Pembeljaran dan Asesmen yang Efektif
Topik
6: Laporan Praktik Pembelajaran dan Asesmen Pengalaman menarik dan bermakna
yang saya dapatkan selanjutnya dari mata kuliah ini ialah perihal penyusunan
laporan praktik pembelajaran dan asesmen yang efektif yang juga merupakan
judul topik yang keenam. Bagian yang kemudian menjadi menarik dan bermakna
adalah laporan itu sendiri oleh karena laporan ini merupakan hal yang baru
bagi saya, sebelumnya belum pernah saya rancang atau dengar tentang laporan
ini sendiri. Hingga pada akhirnya saya kemudian mengetahui substansi daripada
laporan praktik pembelajaran dan asesmen efektif ini dan sistematika
penyusunannya yang terbuat pada laporan praktik pembelajaran dan asesmen yang
saya telah saya lakukan pada saat kegiatan PPL di sekolah mitra. Dari proses
pembelajaran ini saya kemudian mampu untuk menyusun satu laporan yang meski
tidak sempurna namun mampu melaporkan substansi-substansi yang diperlukan
dalam sistematika sayaannya. Topik
7 : Refleksi Terhadap Praktik Pembelajaran dan Asesmen Pada topik yang terakhir yakni
topik ketujuh yang membahas tentang refleksi terhadap paraktik pembelajaran
dan asesmen pengalaman belajar sekaligus baru yang saya peroleh ialah
bagaimana pelaksanaan refleksi itu sendiri dapat dilakukan dengan menggunakan
beberapa model. Hal ini penting bagi saya oleh karena dengan pengetahuan ini,
saya lebih memiliki refensi yang lain dalam melakukan refleksi pembelajaran
di dalam kelas. Dalam proses pembelajarannya juga, saya menyusun sebuah
laporan refleksi sebagai bentuk refleksi dari pelaksanaan refleksi yang saya
lakukan pada saat kegiatan refleksi PPL di sekolah mitra yang dalam proses
penyusunannya mengingatkan kembali saya akan praktik-praktik baik telah saya
lakukan di dalam kelas juga hal—hal yang perlu diperbaiki dan tingkatkan.
|
Refleksi
pengalaman belajar yang dipilih |
Refleksi Topik 1 Telaan Perencanaan Pembelajaran dan
Asesmen yang disusun oleh guru Topik ini memang judulnya ialah telaah
perencanaan pembelajaran dan asesmen akan tetapi telaah yang dimaksudkan
disini lebih dikhususkan kepada pembelajaran paradigma baru untuk itu sebelum
melakukan telaah saya pada proses pembelajarannya dikenalkan dengan bagaimana
itu pembelajaran paradigma baru, tentang poin-poin pentingnya yang salah
satunya ialah terkait dengan profil pelajar Pancasila. Bagian inilah yang
menurut saya penting pada topik ini oleh karena melalui proses pembelajaran
tersebut saya kemudian mengetahui semangat daripada peralihan kurikulum
menuju kurikulum merdeka yang dibawa dalam pembelajaran paradigma baru yang
sebelumnya pengetahuan tersebut belum saya ketahui. Oleh karena topik ini juga saya kemudian banyak
mencari referensi-referensi dari sumber yang relevan tentang bagaimana
pembelajaran pada kurikulum merdeka yang menjadi sedang aktual dalam dunia
pendidikan Indonesia, selain daripada informasi yang tersedia pada pembahasan
topik satu ini. Kegiatan-kegiatan pengumpulan informasi ini penting, bukan
hanya sebagai pemenuhan tugas pada topik ini, akan tetapi agar
akumulasi-akumulasi informasi yang saya peroleh dapat memberikan satu
gambaran umum terkait bagaimana pengimplementasian kurikulum merdeka itu
sendiri sebab hal ini merupakan modal wajib yang perlu saya miliki sebelum
benar-benar mengabdikan diri sebagai seorang guru. |
Analisis
artefak pembelajaran |
Analisis Artefak Link
Artefak LK1 Artefak yang dilampirkan diatas berupa
tugas lembar kerja dimana didalamnya terdapat beberapa pertanyaan-pertanyaan
yang perlu dijawab saya terkait dengan implementasi daripada kurikulum
merdeka khususnya pada proses perencanaan pembelajaran dan asesmen.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut diantaranya terkait dengan pembelajaran yang
berpusat kepada peserta didik, kemerdekaan penyusunan rancagan pembelajaran
bagi guru, siklus pembelajaran paradigma baru, profil pelajar Pancasila,
asesmen, serta tahap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Pertanyaan-pertanyaan diatas kemudian
menjadi pemantik bagi saya untuk kemudian menggali lebih dalam daripada
implentasi kurikulum merdeka di dalam pembelajaran. Menggali lebih dalam
terkait bagaimana gambaran kontekstual daripada pembelajaran yang berpusat
kepada peserta didik dimana salah-satu hal yang didapakan saya ialah
pemaksimalan LKPD sebagai panduan peserta didik, pengganti peran guru agar
peserta didik dapat belajar secara mandiri. Saya juga diajak untuk mendalami
maksud daripada kemerdekaan perumusan rancangan pembelajaran dan asesmen bagi
guru yang mengantarkan saya pada kesimpulan bahwa hal ini dilakukan oleh
karena pembelajaran perlu dirancangan dan dilaksanakan dengan menyesuaikan
karakteristik serta tingkat pengetahuan peserta didik oleh karena setiap anak
memiliki kodrat yang unik sebagaimana petuah KHD apalagi dengan keberagaman
sosial-budaya yang dimiliki oleh bangsa nusantara kita ini. Saya juga mencermati bagaimana pelaksanaan
siklus pembelajaran paradigma baru yang saling berkaitan antara satu sama
lain yakni pemetaan standar kompetenasi, perencanaan proses pembelajaran dan
perencanaan asesmen yang secara umum saya gambarkan bahwa analisis standar
kompetensi diperlukan sebelum membuat rancangan pembelajaran atau orientasi
dari rancangan dan kemudian pelaksanaan pembelajaran ialah hasil daripada
analisis terhadap standar kompetensi. Rancangan dan pelaksanaan pembelajaran
ini kemudian menjadi acuan dalam menyusun dan melaksanaan asesmen, dan lalu
hasil asesmen menjadi bahan dasar dalam penganalisisan standar kompetensi
pada pembelajaran selanjutnya dan begitulah siklus ini terus berlanjut.
Berdasarkan artefak ini saya pula mencermati profil pelajar Pancasila yang
telah dirumuskan oleh kementerian yang terdiri atas enam kompetensi. Selanjutnya tak kalah penting pada artefak
ini saya kemudian diarahkan untuk mendalimi terkait jenis-jenis asesmen
terutama yang ditekankan pada implementasi kurikulum merdeka yakni asesmen of learning, for learning, dan
as learning, dimana salah satu hal
yang saya dapatkan ialah bagaimana pada pembelajaran paradigma baru assesmen for dan as learning lebih ditenkankan untuk dilakukan yang terangkum
dalam asesmen formatif atau asesmen pada proses pembelajaran dengan tetap
mengorientasikan perancangan dan pelaksanaannya pada tingkat capaian dan
karakteristik peserta didik. Terakhir dari pertanyaan-pernyataan pemantik
tersebut saya diarahkan untuk mencermati langkah-langkah yang perlu dilakukan
dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dan asesmen pada
pembelajaran paradigma baru, yang membawa saya pada pengetahuan bahwa langkah
tersebut dimulai dari analisis capain pempelajaran dan yang tak kalah penting
adalah pengidentifikasian tingkat capaian dan karakterisitik peserta didik di
dalam kelas yang akan dibelajarkan nantinya. |
Pembelajaran
bermakna (good practices) |
Banyak hal yang saya dapatkan daripada
pembelajaran mata kuliah prisip pengajaran dan asesmen efektif ini
akumulasi-akumulasi dari hal tersebu kemudian terangkum dalam pengetahuan
yang saya dapatkan tentang bagaimana pengimplementasian daripada kurikulum
merdeka dalam pembelajara paradigma baru terutama terkait dengan pembelajaran
dan asesmen. Dari proses yang saya lewati selama perkuliahan matakuliah ini
saya kemudian mampu untuk merumuskan rancangan pembelajaran dan asesmen yang
kemudian saya laksanakan pada saat kegiatan PPL di sekolah. Mendapatkan
poin-poin penting yang perlu diperhatikan dalam perumusan dan pelaksananaanya
dan hal ini bagi saya sangat bermakna oleh karena merupakan kewajiban
daripada seorang guru. Mengingat kembali bahwa salah satu unsur dalam
penciptaan lingkungan kelas yang mendukung ekosistem pembelajaran ialah
pelaskanaan hak dan kewajiban dengan penuh tanggungjawab, maka sudah sepatnya
bagi seorang guru terlebih khusus untuk saya agar dapat melaksanakan
kewajiban ini dengan penuh tanggung jawab melalui proses-proses yang telah
dijelaskan sebelumnya agar pula gelar guru professional yang nanti akan
diperoleh setelah akhir masa perkuliahan ini bukan hanya menjadi penambahan
penyematan gelar samata akan tetapi menjadi cerminan daripada pelaksanaan
kewajiaban yang penuh tanggungjawab dari seorang guru. |
No comments:
Post a Comment