Wednesday, May 3, 2023

JURNAL REFLEKSI (PROYEK KEPEMIMPINAN)

 

Nama Matakuliah

Proyek Kepemimpinan

Review pengalaman belajar.

Topik 1 : Visi Guru Profesional

Topik satu mata kuliah proyek kepemimpinan ini berjudul visi guru professional. Dari topik ini saya belajar bagaimana perlunya seoarang guru untuk memiliki visi, memiliki pandangan ke depan sebagai bentuk daripada keprofesionalannya. Untuk itu salah hal menarik yang kemudian hadir dalam proses pembelajaran topik ini ialah bagaimana saya diarahkan untuk dapat merumuskan sebuah visi individu sebagai seorang guru yang sebelumnya diorientasikan dengan pengatar terhadap visi guru menurut pandangan KHD yang pada intinya adalah untuk melahirkan manusia-manusia Indonesia yang merdeka.

 

Guru adalah teladan, mereka adalah pemimpin di dunia pendidikan. Merekalah yang menjadi ujung tombak upaya menyediakan layanan pembelajaran berkualitas bagi peserta didik. Dengan begitu, sikap melayani dalam diri guru perlu terus dibiasakan dan ditumbuhkan dengan sengaja. Isyarat karakter guru pemimpin yang dapat menuntun kekuatan kodrat peserta didiknya demi menuju keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya telah tampak dalam wejangan Ki Hajar Dewantara yang paling kita kenal: ing ngarsa sung tuladha (di depan peserta didik, menjadi contoh keteladanan), ing madya mangun karsa (di tengah-tengah peserta didik, membangun semangat dan kehendak kebaikan), tut wuri handayani (mengikuti di belakang untuk memberdayakan murid dan mendatangkan manfaat bagi peserta didik).

 

Maka Visi individu yang telah dirumuskan kemudian dikomunikasikan dengan kelompok belajar bersama mahasiswa lainnnya dan bagi saya disinilah pengalam menarik dan mengesankan lainnya pada proses pembelajaran kuliah ini. Dimana setiap anggota kelompok memeberikan tanggapan terhadap visi anggota kelompok yang lain yang kemudian visi masing-masing anggota kelompok disatukan menjadi satu manifesto kelompok. Dari proses tersebut saya banyak belajar bagaimana dan pentingnya apresiasi dalam berhubungan sosial juga dialektika lain yang muncul di dalam kerja kelompok sehingga dapat menghasilkan satu rumusan dari hasil kesepakatan bersama.

Selain menentukan visi saya juga mempelajari mengenai untuk mendesain penumbuhan karakter manusia merdeka di sekolah, kita gunakan perumpamaan gunung es. “Diagram Identitas Gunung Es” ini berusaha menggambarkan bagaimana karakter seseorang ditumbuhkan. Guru adalah petani, yang merawat tumbuhnya nilai-nilai kebajikan yang diharapkan sebagai manusia merdeka dalam diri peserta didik.

Oleh karena itu, guru harus terus mengembangkan diri menjadi teladan nilainilai kebajikan dan memanfaatkan ekosistem lingkungan sadar dan bawah-sadar, lingkungan fisik dan psikis, maupun lingkungan ekstrinsik dan intrinsik untuk menumbuhkan nilai-nilai kebajikan dengan konsisten melalui gotong-royong bersama segenap anggota komunitas di sekolahnya

Topik 2 : Pemetaan Tantangan dan Kekuatan Komunitas / Sekolah Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Peserta Didik

Topik kedua mata kuliah proyek kepemimpinan ini membahas tentang pemetaan tantangan dan kekuatan kumunitas yang pada prosesnya akan membahas tentang cara perpikir sistem. Topik ini menarik sekaligus bermakna bagi saya oleh karena dalam pembelajarannya saya banyak mempelajari tentang pendekatan berpikir sistem terhadap sebuah organisasi atau kemunitas. Adapun pendekatan yang dimaksud ialah berupa Suistainability NEWS yang dimana  merupakan akronim daripada dimensi sistem yakni Nature, Ekonomy, Wellbeing, dan Society. Saya juga mempelajari tentang pendekatan inquari apresiatif yang adalah pendekatan yang berbasis pada kekuatan daripada sistem yang strateginya dapat dilakukan melalui model 5-D BAGJA.

Proses belajar topik ini kemudian menjadi semakin menarik dan berkesan dengan pengetahuan yang diperoleh oleh kelompok kemudian diimplentasikan ke dalam perumusan proyek perubahan kelompok yang didasarkan pada pemetaan dan tangangan melalui observasi langsung di lapangan.

 

Topik 3 : Perencanaan Implementasi Dan Manajemen Proyek

Pada topik ketiga, pokok bahasan yang dipelajari selama prosesnya ialah terkait dengan perencanaan implementasi dan manajemen proyek. Proyek perubahan yang diprakarsai oleh masing-masing anggota kelompok pada topik sebelumnya kemudian dipilih satu untuk dijadikan sebagai proyek kelompok berdasarkan keputusan bersama. Proyek inilah kemudian disusun rancangan  perencanaan implentasi dan manajemennya sesuai dengan sitematika sayaan yang diperoleh kelompok berdasarkan proses pembelajaran pada topik yang ketika ini dimana dianataranya adalah dimulai dari profil proyek yang berfungsi sebagai informasi umum daripada proyek yang akan dilaksanakan, kemudian alur eksukusi proyek yang dimulai dari perijinan, membangun kemitraan, persiapan sumber daya, pelatihan, pendampingan, evaluasi, serta pelaporan.

Pada masing-masing tahap ini kelompok kemudian merumuskan perihal apa yang mesti dilakukan serta apa hasil yang diharapkan daripada perlakuan tersebut juga waktu yang diperlukan, hal ini penting menurut saya karena dari melalui kegiatan ini kelompok mulai memiliki gambaran kontekstual tentang apa yang mesti dikerjakan pada saat eksekusi kegiatan. Bagian selanjautnya perancangan anggaran, kualitas keberhasilan proyek, tugas dan tanggungjawab masing-masing anggota kelompok, serta terkahir alur komunikasi. Sebagai mahasiswa perumusan rancangan perencanaan implementasi dan manajemen proyek ini penting menurut saya oleh sebab dari proses ini saya dapat berlatih untuk dapat berpandangan kedepan, berimajinasi dalam menyusun rancangan yang mungkin, hasil dari latihan ini dapat berpengaruh pada proses perumusan rancangan pembelajaran yang merupakan suatu kegiatan yang wajib bagi seorang.

 

 

Topik 4 : Projek monitoring, evaluasi, dan laporan akhir.

Pada topik yang keempat dengan pokok bahasan proyek monitoring, evaluasi, dan laporan akhir. Proses yang dilalui oleh saya ialah kurang lebih memiliki kemiripan denga topik sebelumnya karena memang merupakan tahapan sistematis daripada perancangan sebuah proyek perubahan. Pada topik ini khususnya saya diajak untuk membuat sebuah rancangan penyimpangan yang kemungkinan akan muncul terutama pada aspek  waktu pelaksanaan, anggaran dan kualitasdan kemudian merumuskan alternatif perbaikan akan penyimpangan tersebut. Pada topik ini saya dan juga kelompok merumuskan manfaat dari proyek perubahan yang digagas terhadap seluruh pihak yang terkait. Pada topik ini pula saya sebagai anggota kelompok membuat sebuah rancngan persiapan peran dalam proyek kelompok. Proses-proses, tahapan-tahapan ini penting menurut saya oleh karena, melalui proses ini saya dilatih utuk dapat memprediksikan kemungkinan-kemungkinan khususnya kemungkinan negatif dari sesuatu yang nantinya akan dilaksanakan dan kemudian menyusun langkah alternatif jika kemungkinan tersebut menjadi kenyataan pada saat pelaksanaan. Saya juga dilatih dan disadarkan untuk selalu mempersiapkan diri dengan baik dengan mengetahui apa fungsi dan peran saya melalui dalam sebuah pelaksanaan baik secara invdu maupun kelompok melalui pembuatan jurnal peran anggota. Serta dengan pembuat rancangan manfaat proyek, saya lebih diberikan kesadaran bahwa orientasi daripada pelaksanaan segala macam kegiatan dan tindakan ialah manfaat terhadap orang lain.

 

Topik 5 : Proposal Proyek dan Strategi Komunikasi

Topik yang kelima sekaligus topik yang terakhir pada perkuliahan proyek kepemimpinan ini membahas tentang proposal proyek dan strategi komunikasi. Dari topik ini saya kemudian mendpatkan pengalaman terkait bagaimana seharunya sebelum melakukan komukasi dengan pihak-pihak yang dibersangkutan dengan pelaksanaan proyek diperlukan rumusan rencana komunikasi hal ini penting menurut saya agar komunakasi yang nantinya akan dilakukan akan lebih terarah dan terstruktur selain itu agar, kegiatan ini juga dimasukan kepada rancangan anggaran proyek. Dan diakhri perkuliahan topik ini saya dan kelompok diminta untuk merancang sebuah proposal proyek berdassarkan data-data yang telah disusun kelompok semenjak dari awal perkuliahan. Kegiatan ini penting dan bermakna bagi saya oleh sebab dari sini saya kemudian mendapatkan pengalaman bagaimana menyusun sebuah proposal kegiatan yang komprehensif yang bagi saya akan sengat berguna kedepannya dalam perjalan karir dan pengembangan diri saya.

Refleksi pengalaman belajar yang dipilih

Refleksi

Refleksi Topik 2 Pemetaaan Tantangan dan Kekuatan

Sebagaimana diuraikan pada sub review mata kuliah diatas bahwa pada topik ini saya mendapatkan pengalaman belajar tentang bagaimana melakukan pemetaan tantangan dan kekuatan yang hasil ini nantinya akan digunakan guna peningkatan kualitas. Dari topik ini kemudian saya mempelajari cari berpikir sistem yang sebagi sebuah kesatuan daripada beberapa bagian dimana kinerja sistem secara keseluruhan akan menghasilkan hasil yang lebih baik daripada kinerja bagian-bagian tersebut secara individu.

 

Adapun guna proses pemetaan dan juga pengidentifikasian tantangan dan kekuatan, pada topik ini kemudian saya dikenalkan ada istilah-istilah baru terkait dengan pendekatan yang dapat dilakukan yakni Suistainability NEWS dan inquiri apresiatif dengan menggunakan metode 5D-Bagja yang terdiri atas Define, Discover, Dream, Design, dan Deliver. Singkatnya pada tahapan-tahapan ini difungsikan untuk merumuskan serta menggali potensi-potensi yang dimiliki sebuah sistem untuk kemudian dijadikan pijakan dalam membuat tindakan. Hal ini menjadi penting bagi saya oleh sebab pengetahuan ini akan sangat berguna bagi saya terutama dalam menjalankan fungsi sebagai seorang guru. Dari kedua pendekatan ini saya kemudian dapat beroeritasi terhadap capaian-capaian positif di dalam pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran itu sendiri sebab salah satu definisi dari motode 5D- Bagja ialah “semangat mengapresiasi- dan proses bertahap dalam menyelidiki segala kekuatan, aset, dan hal positif di sekolah (komunitas) yang memungkinkan terjadinya upaya gotong-royong demi mewujudkan prakarsa perubahan yang diperlukan untuk mencapai visi yang berpusat pada peningkatan kualitas pembelajaran murid (anak)”.

 

Adapun dalam proses perkuliahan ini salah satu langkah yang ditempuh mahasiswa termasauk saya dalam mempelajari topik terkait pemataan tantangan dan kekuatan ini ialah dengan mengimplementasikan langsung terhadap proyek perubahan yang sedang digagas oleh kelompok dimana saya dan kelompok saat itu melakukan observasi dan langsung terhadap sasaran proyek serta melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terlibat dan terkait untuk kemudian hasil dari kedua kegiatan tersebut dapat dianalis oleh kelompok untuk memetakan tantangan dan kekuatan yang dimiliki oleh sasaran proyek. Kegiatan ini penting oleh karena, dengan begitu saya dan juga kelompok dapat mengimplentasikan langsung, dapat mengkontestuakan, pengetahuan-pengetahuan yang diperoleh terkait dengan pendekaran dalam memetakan tantangan dan kekuatan.

 

Analisis artefak pembelajaran

Analisis Artefak

Link Artefak

 

Artefak yang pertama berisi bagan hubungan antar dua gambar impementasi kurikulum merdeka dan keberhasilan proses pembelajaran. Bagan ini disusun dengan menggunakan pendekatan Sustainability NEWS dan metode 5D-Bagja. pendekatan Sustainability NEWS digunakan untuk mengidentifikasi variabel atau instansi yang mempengaruhi keterkaitan kedua gambar yang diperoleh hasil berupa pemerintah, sekolah, pengawas, komite, guru, rumah, dan lingkungan. Kemudian keterkaitan antara variabel-variabel ini diidentifakasi menggunakan metode 5D-Bagja yang pada intinya mencari kekuatan dan tantangan yang dimiliki setiap variabel untuk kemudian dilakukan tindakan dari sana seperti misalnya guru yang merupakan garda terdepan dalam meingkatkan pengetahuan orang dewasa tentang pola pembinaan yang sesuai dengan kondisi perkembangan mental anak.

Artefak kedua berupa pemetaan tantangan dan kekuatan yang didaptkan kelompok dari sasaran proyek perubahan yang akan dilakukan yaitu Sekolah Al-Irsyad di Gorontalo. Pada pemetaan ini terdapat beberapa tantangan yang didaptkan oleh kelompok yakni sekolah tersebut belum memiliki program pembinaan karakter terhadap peserta didik yang dibahas secara lebih khusus. Adapun pembinaan yang diberikan hanya dalam bentuk arahan secara umum terkait dengan hal-hal positif yang harus dilakukan oleh peserta didik. Dari sini pula kelompok selanjutnya merumuskan prakarsa-prakarsa perubahan yang mungkin dapat dilakukan kelompok untuk meningkatkan kualitas pada sasaran proyek.

 

 

Pembelajaran bermakna (good practices)

Kegaitan PPL 1 bagi saya merupakan sarana terbaik di dalam perkulian PPG Prajabatan ini untuk mendapatkan sebuah pembelajaran bermakna, oleh sebab kegiatan PPL 1 ini merupakan praktek langsung daripada apa yang selama ini saya dan mahasiswa lain dapatkan pada saat pembelajaran di kampus. Terdapat banyak hal bermakna yang saya dapatkan dari kegiatan PPL 1 ini, selain daripada yang telah saya jelaskan diatass, satu diantaranya ialah; pembuktian hipotesis saya bahwa sarana-prasarana, fasilitas, kepopuleran sekolah, hanyalah merupakan variabel pendukung pembelajaran adapun kunci keberhasilan utamanya ialah bagaimana proses pembelajaran itu berlangsung di dalam kelas. Hal ini saya kemukakan oleh karena, saya yang sebelumnya pernah menjadi salah seorang guru dengan status tenaga honorer pada salah satu sekolah di daerah asal saya yang sangat terbatas dalam variabel-variabel yang saya sebutkan diatas namun bagi saya kemampuan peserta didiknya tak kalah dengan kemampuan peserta didik yang saya ajarkan di sekolah tempat PPL 1 yang merupakan salah satu sekolah unggulan di daerah tersebut. Hal ini kembali menguatkan sebuah prinsip pendidikan saya yakni bahwa, “bukan tentang dimana kita bersekolah akan tetapi bagaimana kita bersekolah.”

 

No comments:

Post a Comment

MODUL AJAR IPA KELAS VIII

PDF