Nama
Matakuliah |
Proyek Kepemimpinan |
Review pengalaman belajar. |
Topik 1 : Visi Guru Profesional
Topik satu mata kuliah proyek
kepemimpinan ini berjudul visi guru professional. Dari topik ini saya belajar
bagaimana perlunya seoarang guru untuk memiliki visi, memiliki pandangan ke
depan sebagai bentuk daripada keprofesionalannya. Untuk itu salah hal menarik
yang kemudian hadir dalam proses pembelajaran topik ini ialah bagaimana saya
diarahkan untuk dapat merumuskan sebuah visi individu sebagai seorang guru
yang sebelumnya diorientasikan dengan pengatar terhadap visi guru menurut
pandangan KHD yang pada intinya adalah untuk melahirkan manusia-manusia
Indonesia yang merdeka. Maka Visi individu yang telah dirumuskan
kemudian dikomunikasikan dengan kelompok belajar bersama mahasiswa lainnnya
dan bagi saya disinilah pengalam menarik dan mengesankan lainnya pada proses
pembelajaran kuliah ini. Dimana setiap anggota kelompok memeberikan tanggapan
terhadap visi anggota kelompok yang lain yang kemudian visi masing-masing
anggota kelompok disatukan menjadi satu manifesto kelompok. Dari proses
tersebut saya banyak belajar bagaimana dan pentingnya apresiasi dalam
berhubungan sosial juga dialektika lain yang muncul di dalam kerja kelompok
sehingga dapat menghasilkan satu rumusan dari hasil kesepakatan bersama. Selain
menentukan visi saya juga mempelajari mengenai untuk mendesain penumbuhan karakter
manusia merdeka di sekolah, kita gunakan perumpamaan gunung es. “Diagram
Identitas Gunung Es” ini berusaha menggambarkan bagaimana karakter seseorang
ditumbuhkan. Guru adalah petani, yang merawat tumbuhnya nilai-nilai kebajikan
yang diharapkan sebagai manusia merdeka dalam diri peserta didik. Oleh karena itu, guru harus terus
mengembangkan diri menjadi teladan nilainilai kebajikan dan memanfaatkan
ekosistem lingkungan sadar dan bawah-sadar, lingkungan fisik dan psikis,
maupun lingkungan ekstrinsik dan intrinsik untuk menumbuhkan nilai-nilai
kebajikan dengan konsisten melalui gotong-royong bersama segenap anggota
komunitas di sekolahnya Topik 2 : Pemetaan Tantangan dan Kekuatan Komunitas / Sekolah Dalam
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Peserta Didik
Topik kedua mata kuliah proyek
kepemimpinan ini membahas tentang pemetaan tantangan dan kekuatan kumunitas
yang pada prosesnya akan membahas tentang cara perpikir sistem. Topik ini
menarik sekaligus bermakna bagi saya oleh karena dalam pembelajarannya saya
banyak mempelajari tentang pendekatan berpikir sistem terhadap sebuah organisasi
atau kemunitas. Adapun pendekatan yang dimaksud ialah berupa Suistainability NEWS yang dimana merupakan akronim daripada dimensi sistem
yakni Nature, Ekonomy, Wellbeing,
dan Society. Saya juga mempelajari
tentang pendekatan inquari apresiatif yang adalah pendekatan yang berbasis
pada kekuatan daripada sistem yang strateginya dapat dilakukan melalui model
5-D BAGJA. Proses belajar topik ini kemudian
menjadi semakin menarik dan berkesan dengan pengetahuan yang diperoleh oleh
kelompok kemudian diimplentasikan ke dalam perumusan proyek perubahan
kelompok yang didasarkan pada pemetaan dan tangangan melalui observasi
langsung di lapangan. Topik 3 : Perencanaan
Implementasi Dan Manajemen Proyek Pada topik ketiga, pokok bahasan
yang dipelajari selama prosesnya ialah terkait dengan perencanaan
implementasi dan manajemen proyek. Proyek perubahan yang diprakarsai oleh
masing-masing anggota kelompok pada topik sebelumnya kemudian dipilih satu
untuk dijadikan sebagai proyek kelompok berdasarkan keputusan bersama. Proyek
inilah kemudian disusun rancangan
perencanaan implentasi dan manajemennya sesuai dengan sitematika
sayaan yang diperoleh kelompok berdasarkan proses pembelajaran pada topik
yang ketika ini dimana dianataranya adalah dimulai dari profil proyek yang
berfungsi sebagai informasi umum daripada proyek yang akan dilaksanakan,
kemudian alur eksukusi proyek yang dimulai dari perijinan, membangun
kemitraan, persiapan sumber daya, pelatihan, pendampingan, evaluasi, serta
pelaporan. Pada masing-masing tahap ini
kelompok kemudian merumuskan perihal apa yang mesti dilakukan serta apa hasil
yang diharapkan daripada perlakuan tersebut juga waktu yang diperlukan, hal
ini penting menurut saya karena dari melalui kegiatan ini kelompok mulai
memiliki gambaran kontekstual tentang apa yang mesti dikerjakan pada saat
eksekusi kegiatan. Bagian selanjautnya perancangan anggaran, kualitas
keberhasilan proyek, tugas dan tanggungjawab masing-masing anggota kelompok,
serta terkahir alur komunikasi. Sebagai mahasiswa perumusan rancangan
perencanaan implementasi dan manajemen proyek ini penting menurut saya oleh
sebab dari proses ini saya dapat berlatih untuk dapat berpandangan kedepan,
berimajinasi dalam menyusun rancangan yang mungkin, hasil dari latihan ini dapat
berpengaruh pada proses perumusan rancangan pembelajaran yang merupakan suatu
kegiatan yang wajib bagi seorang. Topik 4 : Projek monitoring,
evaluasi, dan laporan akhir. Pada topik yang keempat dengan
pokok bahasan proyek monitoring, evaluasi, dan laporan akhir. Proses yang
dilalui oleh saya ialah kurang lebih memiliki kemiripan denga topik
sebelumnya karena memang merupakan tahapan sistematis daripada perancangan
sebuah proyek perubahan. Pada topik ini khususnya saya diajak untuk membuat
sebuah rancangan penyimpangan yang kemungkinan akan muncul terutama pada
aspek waktu pelaksanaan, anggaran dan
kualitasdan kemudian merumuskan alternatif perbaikan akan penyimpangan
tersebut. Pada topik ini saya dan juga kelompok merumuskan manfaat dari
proyek perubahan yang digagas terhadap seluruh pihak yang terkait. Pada topik
ini pula saya sebagai anggota kelompok membuat sebuah rancngan persiapan
peran dalam proyek kelompok. Proses-proses, tahapan-tahapan ini penting
menurut saya oleh karena, melalui proses ini saya dilatih utuk dapat
memprediksikan kemungkinan-kemungkinan khususnya kemungkinan negatif dari
sesuatu yang nantinya akan dilaksanakan dan kemudian menyusun langkah
alternatif jika kemungkinan tersebut menjadi kenyataan pada saat pelaksanaan.
Saya juga dilatih dan disadarkan untuk selalu mempersiapkan diri dengan baik
dengan mengetahui apa fungsi dan peran saya melalui dalam sebuah pelaksanaan
baik secara invdu maupun kelompok melalui pembuatan jurnal peran anggota.
Serta dengan pembuat rancangan manfaat proyek, saya lebih diberikan kesadaran
bahwa orientasi daripada pelaksanaan segala macam kegiatan dan tindakan ialah
manfaat terhadap orang lain. Topik 5 : Proposal Proyek dan
Strategi Komunikasi Topik yang kelima sekaligus topik
yang terakhir pada perkuliahan proyek kepemimpinan ini membahas tentang
proposal proyek dan strategi komunikasi. Dari topik ini saya kemudian
mendpatkan pengalaman terkait bagaimana seharunya sebelum melakukan komukasi
dengan pihak-pihak yang dibersangkutan dengan pelaksanaan proyek diperlukan
rumusan rencana komunikasi hal ini penting menurut saya agar komunakasi yang
nantinya akan dilakukan akan lebih terarah dan terstruktur selain itu agar,
kegiatan ini juga dimasukan kepada rancangan anggaran proyek. Dan diakhri
perkuliahan topik ini saya dan kelompok diminta untuk merancang sebuah
proposal proyek berdassarkan data-data yang telah disusun kelompok semenjak
dari awal perkuliahan. Kegiatan ini penting dan bermakna bagi saya oleh sebab
dari sini saya kemudian mendapatkan pengalaman bagaimana menyusun sebuah
proposal kegiatan yang komprehensif yang bagi saya akan sengat berguna
kedepannya dalam perjalan karir dan pengembangan diri saya. |
Refleksi pengalaman belajar yang dipilih |
Refleksi Refleksi Topik 2 Pemetaaan Tantangan dan Kekuatan Sebagaimana diuraikan pada sub review mata
kuliah diatas bahwa pada topik ini saya mendapatkan pengalaman belajar
tentang bagaimana melakukan pemetaan tantangan dan kekuatan yang hasil ini
nantinya akan digunakan guna peningkatan kualitas. Dari topik ini kemudian
saya mempelajari cari berpikir sistem yang sebagi sebuah kesatuan daripada
beberapa bagian dimana kinerja sistem secara keseluruhan akan menghasilkan
hasil yang lebih baik daripada kinerja bagian-bagian tersebut secara
individu. Adapun guna proses pemetaan dan juga
pengidentifikasian tantangan dan kekuatan, pada topik ini kemudian saya
dikenalkan ada istilah-istilah baru terkait dengan pendekatan yang dapat
dilakukan yakni Suistainability NEWS
dan inquiri apresiatif dengan menggunakan metode 5D-Bagja yang terdiri atas Define, Discover, Dream, Design, dan Deliver. Singkatnya pada
tahapan-tahapan ini difungsikan untuk merumuskan serta menggali
potensi-potensi yang dimiliki sebuah sistem untuk kemudian dijadikan pijakan
dalam membuat tindakan. Hal ini menjadi penting bagi saya oleh sebab
pengetahuan ini akan sangat berguna bagi saya terutama dalam menjalankan
fungsi sebagai seorang guru. Dari kedua pendekatan ini saya kemudian dapat
beroeritasi terhadap capaian-capaian positif di dalam pembelajaran untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran itu sendiri sebab salah satu definisi dari
motode 5D- Bagja ialah “semangat
mengapresiasi- dan proses bertahap dalam menyelidiki segala kekuatan, aset,
dan hal positif di sekolah (komunitas) yang memungkinkan terjadinya upaya
gotong-royong demi mewujudkan prakarsa perubahan yang diperlukan untuk
mencapai visi yang berpusat pada peningkatan kualitas pembelajaran murid
(anak)”. Adapun
dalam proses perkuliahan ini salah satu langkah yang ditempuh mahasiswa
termasauk saya dalam mempelajari topik terkait pemataan tantangan dan
kekuatan ini ialah dengan mengimplementasikan langsung terhadap proyek
perubahan yang sedang digagas oleh kelompok dimana saya dan kelompok saat itu
melakukan observasi dan langsung terhadap sasaran proyek serta melakukan
wawancara dengan pihak-pihak yang terlibat dan terkait untuk kemudian hasil
dari kedua kegiatan tersebut dapat dianalis oleh kelompok untuk memetakan
tantangan dan kekuatan yang dimiliki oleh sasaran proyek. Kegiatan ini
penting oleh karena, dengan begitu saya dan juga kelompok dapat
mengimplentasikan langsung, dapat mengkontestuakan, pengetahuan-pengetahuan
yang diperoleh terkait dengan pendekaran dalam memetakan tantangan dan kekuatan. |
Analisis artefak pembelajaran |
Analisis Artefak Link Artefak Artefak yang pertama berisi bagan hubungan
antar dua gambar impementasi kurikulum merdeka dan keberhasilan proses
pembelajaran. Bagan ini disusun dengan menggunakan pendekatan Sustainability NEWS dan metode 5D-Bagja. pendekatan Sustainability
NEWS digunakan untuk mengidentifikasi variabel atau instansi yang
mempengaruhi keterkaitan kedua gambar yang diperoleh hasil berupa pemerintah,
sekolah, pengawas, komite, guru, rumah, dan lingkungan. Kemudian keterkaitan
antara variabel-variabel ini diidentifakasi menggunakan metode 5D-Bagja yang
pada intinya mencari kekuatan dan tantangan yang dimiliki setiap variabel
untuk kemudian dilakukan tindakan dari sana seperti misalnya guru yang merupakan
garda terdepan dalam meingkatkan pengetahuan orang dewasa tentang pola
pembinaan yang sesuai dengan kondisi perkembangan mental anak. Artefak
kedua berupa pemetaan tantangan dan kekuatan yang didaptkan kelompok dari
sasaran proyek perubahan yang akan dilakukan yaitu Sekolah Al-Irsyad di
Gorontalo. Pada pemetaan ini terdapat beberapa tantangan yang didaptkan oleh
kelompok yakni sekolah tersebut belum memiliki program pembinaan karakter
terhadap peserta didik yang dibahas secara lebih khusus. Adapun pembinaan
yang diberikan hanya dalam bentuk arahan secara umum terkait dengan hal-hal
positif yang harus dilakukan oleh peserta didik. Dari sini pula kelompok
selanjutnya merumuskan prakarsa-prakarsa perubahan yang mungkin dapat
dilakukan kelompok untuk meningkatkan kualitas pada sasaran proyek. |
Pembelajaran bermakna (good practices) |
Kegaitan PPL 1 bagi saya merupakan sarana
terbaik di dalam perkulian PPG Prajabatan ini untuk mendapatkan sebuah
pembelajaran bermakna, oleh sebab kegiatan PPL 1 ini merupakan praktek
langsung daripada apa yang selama ini saya dan mahasiswa lain dapatkan pada
saat pembelajaran di kampus. Terdapat banyak hal bermakna yang saya dapatkan
dari kegiatan PPL 1 ini, selain daripada yang telah saya jelaskan diatass,
satu diantaranya ialah; pembuktian hipotesis saya bahwa sarana-prasarana,
fasilitas, kepopuleran sekolah, hanyalah merupakan variabel pendukung
pembelajaran adapun kunci keberhasilan utamanya ialah bagaimana proses
pembelajaran itu berlangsung di dalam kelas. Hal ini saya kemukakan oleh
karena, saya yang sebelumnya pernah menjadi salah seorang guru dengan status
tenaga honorer pada salah satu sekolah di daerah asal saya yang sangat
terbatas dalam variabel-variabel yang saya sebutkan diatas namun bagi saya
kemampuan peserta didiknya tak kalah dengan kemampuan peserta didik yang saya
ajarkan di sekolah tempat PPL 1 yang merupakan salah satu sekolah unggulan di
daerah tersebut. Hal ini kembali menguatkan sebuah prinsip pendidikan saya
yakni bahwa, “bukan tentang dimana kita bersekolah akan tetapi bagaimana kita
bersekolah.” |
No comments:
Post a Comment