AINUN EDUCATION
Berbagi praktik baik dan tugas-tugas yang telah dibuat selama PPG Prajabatan, semoga dapat menjadi referensi untuk menyelesaikan study
Tuesday, September 24, 2024
Tuesday, November 14, 2023
Eksplorasi Konsep, Topik 9 COMPUTATIONAL THINGKING
01.04. Lembar Kerja Mahasiswa
Eksplorasi Konsep, Topik 9
Nama: |
Muhammad
Adhan Pangumpia |
NIM: |
1206123004 |
Fondasi
CT dalam membuat program tebak angka |
Dekomposisi: Mengidentifikasi
fungsi setiap tools code pada program Algoritma: Mencoba
membuat program tebak-tebakan angka dengan mengikuti tutorial di youtube Pengenalan
pola: Mengetahui
warna-warna serta fungsi setiap tools code guna membuat program tebak-tebakan
angka Abstraksi: Mengeliminasi
tools code yang tidak dibutuhkan dalam pembuatan program tebak-tebakan angka |
Program
Scratch saya |
|
Demonstrasi Kontekstual Topik 8 Computational Thingking
SEL.09.2-T8-5 Demonstrasi Kontekstual
Target jenjang kelas yang diajar : XI Mata pelajaran : Fisika |
||
Nama/NIK anggota kelompok : 1. Muhammad Adhan Pangumpia/1206123004 2. Nur Ainun Fadhilah Idris/1205122008 |
||
Rancangan
Kegiatan Siswa |
||
No. |
Pertanyaan |
Jawaban |
1. |
Tuliskan solusi
yang anda harapkan dari kegiatan siswa yang anda rancang! |
Melalui
praktikum interaktif Phet, peserta didik dapat merumuskan persamaan
kontinuitas yakni |
2. |
Jelaskan konsep
CT yang digunakan dalam menyelesaikan kegaiatan yang anda rancang (jika ada) |
Dekomposisi: Mengidentifikasi fungsi masing-masing fitur Pengenala pola: Setelah mengetaui fungsi masing-masing
fitur, kita mengtaui fitur apa saja yang dapat digunakan dalam masing-masing
percobaan Abstraksi: Mengeliminasi vitur-vitur yang tidak
digunakan pada masing-masing percobaan Algortma: Menyusun langkah kerja berdasarkan LKPD Pemodelan dan simulasi: melakukan percobaan dengan dengan pemodelan
pengujian terhadap hubungan antar masing-masing variabel secara terpisah.
Kemudian melakukan simulasi terhadap masing-masing model tersebut. |
Koneksi Antar Materi, Topik 9 COMPUTATIONAL THINGKING
Lembar Kerja Mahasiswa
Koneksi Antar Materi, Topik 9
Nama: |
Nur
Ainun Fadhilah Idris |
NIM: |
1205122008 |
Apa
keterkaitan CT dengan pemograman Scratch |
Tools
code pada program Scratch, mempunyai fungsinya masing-masing yang juga
dilengkapi dengan warna-warna yang berbeda pada setiap jenis fungsi
toolesnya. Proses pengidentifikasian tools code tersebut erat kaitannya
dengan fondasi CT atau metode berpikir CT oleh sebab dengan mampu
mengidentifikasi fungsi dari masing-masing tools tersebut, maka seseorang
akan mengenali pola-pola dalam proses pembuatan ssebuah program, sehingga
baik dalam membuat program apapun ia dapat dengan mudah membuat codenya oleh
sebab tools-nya telah ia kenali, begitujuga dengan urutan-urutannya. Ini
membuat proses pengkodean sebuah program akan berjalan lebih efektif dan
efisien serta optimal sebagiaman tujuan akhir daripada metode berpikir CT itu
sendiri. |
Bagaimana pemrograman dengan Scratch dapat
membantu proses pembelajaran di kelas, sesuai dengan bidang mata pelajaran
yang Anda ajar? |
Peserta
didik dapat dengan mudah untuk dapat mehami sebuah konsep serta hubungan
antar variabel-variabel yang terkandung didalam sebuah materi misalnya
peserta didik dapat membedakan hewan-hewan invertebrata dan vertebrata
melalui game edukatif. hal ini dapat meningkatkan kemampuan kognitif
peserta didik juga dapat meningkatkan motivasi belajar dan semangat belajar
sehingga kelas menjadi aktif |
Tuesday, October 24, 2023
DESAIN INVENSI/INOVASI PEMBELAJARAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT
"STEM WEEK : Penerapan Model Pembelajaran PJBL Berbasis STEM dengan Mengintegrasikan Compitational Thingking (CT) dan Culturally Responsive Teaching (CRT) pada Materi Bioteknologi"
Pengalaman yang paling
bermakna (best practise) |
Bagi penulis, pengalaman yang
paling bermakna yang didapatkan selama proses perkulihan semester ini ialah
pengalaman pada proses pembelajaran mata kuliah computational thingking
(disingkat CT). CT sendiri merupakan proses atau metode berpikir dalam
memformulasikan persoalan atau menyusun strategi penyelesaian guna
menghasilkan solusi yang efektif, efisien, dan optimal. CT sendiri terbangun
atas empat fondasi utama yakni dekomposisi yang merupakan penguraian
persoalan, pengenalan pola, abstraksi yang merupakan proses eliminasi, serta
algoritma atau rancangan penyelesaian. Adapun beberapa topik yang dibahas
pada perkuliahan ini diantaranya ialah integrasi ke dalam proyek STEM dan
mata pelajaran. Kedua topik ini memberikan pengalaman yang palung bermakna
bagi penulis, oleh sebab darisini penulis mendapatkan gambaran yang nyata
terkait bagaimana mengintegrasikan CT ke dalam pembelajaran di dalam kelas
sehingga selama proses pembelajaran, peserta didik tidak hanya belajar tetang
materi ajar tetapi pula belajar untuk melatih kemapuan berpikir mereka dalam
menyelesaikan masalah |
Desain
invensi atau inovasi |
Desain inovasi yang dibuat
berdasarkan pengalaman paling bermakan yang dipilih penulis ialah “STEM WEEK”
yakni pekan pembelajaran berbasis STEM. Desain ini akan berisikan lesson
plan dan LKPD berbasis STEM yang aktivitas-aktivitas pembelajarannya
dilakukan dengan mengintegrasikan komponen-komponen computational thingking dan metode pembelajaran Project Based Learning atau PjBL. Sebagaimana karakteristik sintak
model pembelajaran PjBL, desain ini berisikan aktivitas pembelajaran peserta
melalui proyek dengan pendekatan STEM atau Science Tecnology Enggenering, dan Mathematics, yang
kegiatan-kegiatannya dimulai dari proses orientasi masalah, mendesaian
proyek, menyepakati jadwal, monitoring, hingga pengujian hasil proyek. Aktivitas-aktivitas
ini selanjutnya diintegrasikan dengan komponen-komponen computational thingking pada proyek STEM yang termuat di dalam
Lembar Kerja Peserta Didik atau LKPD. Ide “STEM WEEK” hadir oleh karena
kegiatan ini tidak hanya dilakukan pada satu pertemuan akan tetapi akan
dilakukan pada 3-4 pertemuan selain itu kegiatan pada desain ini ialaha
pembuatan proyek roket air yang dimana akan mengintegrasikan hamper seluruh
bab materi materi pembelajarak kelas XI semester 1, sehingga desain ini
dirancang untuk dilakukan pada akhir akhir semester sebagai proyek atau
pembelajaran akhir semester peserta didik. Desain ini terbilang sebuah inovasi
oleh sebab langkah kegiatannya yang mengintegrasikan komponen-komponen
computational thingking meskipun mungkin proyek roket air ini telah dibuat
sebelumnya akan tetapi pengintegrasian CT kegalam aktivitas kegiatannya
terbilang suatu hal yang baru di dalam dunia pendidikan dan pembelajaran
kita. Di akhir daripada proyek ini juga peserta didik akan diarahkan untuk
mengikuti lomba roket air antar kelompok yang desainnya akan mengintegtasikan
komponen-komponen dasar CT untuk dapat diuraikan oleh peserta didik sekaligus
sebagaimana bagian pengukuran terhadap penguasaan konsep CT peserta didik. Selain itu, pengimplementasian
proyek STEM selama ini masih menjadi tantangan tersendiri bagi guru di
sekolah karena pelaksanaannya yang memakan waktu, sedang kenyataan di sekolah
yang ada saat ini guru lebih berfokus untuk menyelesaikan materi ajar karena tuntutan kurikulum, ketimbang
melakukan inovasi-inovasi seperti proyek STEM ini. Dengan beralihnya
kurikulum menuju kurikulum merdeka yang lebih menekankan pada pengajaran
materi-materi esensial, diharapkan Desain proyek STEM ini dapat diterapkan di
dalam kelas guna meningkatkan pemahaman konsep, kebahagian, serta bekal
peserta didik menghadapi tantangan zaman kedepannya. Sekali dayung dua-tiga
pulau terlampaui. |
Rencana tindak lanjut |
Desain inovasi ini akan
diimplementasikan di dalam kelas pada mata pelajaran fisika khususnya pada
satu minggu di akhir semester sekaligus menjadi proyek akhir kelas XI
semester 1. Adapun mengenai jadwal pelaksanaan menyesuaikan dengan jadwal
pada satuan pendidikan tempat dimana desain ini akan diimplenetasikan. Jika kegiatan mengajar mahasiswa
masih terintegrasi dengan sistem pamong, maka terlebih dahulu desain ini akan
di diskusikan dengan guru pamong di sekolah tempat dimana mahasiswa melakukan
kegiatan pengajaran. |
LAPORAN STUDI KASUS PPG PRAJABATAN
“Pelaksanaan
Penilaian yang Terhambat Waktu dan Motivasi Peserta Didik”
A.
Deskripsi Studi Kasus
Pada perencanaan pembelajaran salah satu kesulitan
yang saya hadapi yaitu menentukan penggunaan teknik penilaian, karena pada
pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya teknik yang digunakan kurang tepat
sehingga sulit untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah
dilaksanakan dan sulit mengetahui peningkatan kemampuan peserta didik dalam
proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran
yang telah dilakukan, alokasi waktu tidak berjalan sebagaimana yang telah
direncanakan karena berbagai faktor yang terjadi pada saat proses pembelajaran.
Pemilihan penggunaan teknik penilaian ini juga penting untuk mengetahui apakah
materi yang diajarkan sudah peserta didik pahami atau belum, sehingga untuk
pembelajaran selanjutnya dapat mempertimbangkan metode, media dan teknik
penilaian yang akan digunakan.
B. Analisis
Situasi
Penilaian
merupakan salah satu komponen inti dalam merancang pembelajaran karena
fungsinya ialah untuk melihat sejauh manakah keberhasilan rancangan itu sendiri
pada pelaksanaannya didalam kelas terlebih khusus pencapaian tujuan
pembelajaran yang dirumuskan. Berdasarkan kepentingan ini maka dalam melakukan
penilaian saya cendurung menggunakan teknik penilaian berupa penilian diri dan
penugasan dalam bentuk soal-soal uraian. Akan tetapi berdasarkan hasil
observasi pada pengimplementasian rancangan pembelajaran di dalam kelas. Teknik
penilaian yang saya rancangan sebelumnya sering terhambat alokasi waktu
sehingga peserta didik cenderung mengerjakan soal dengan seadanya dan
tergesa-gesa. Hal ini juga menjadi salah satu isu yang diangkat pada saat
proses refleksi yang melibatkan guru pamong dan teman sejawat yang berperan
sebagai pengamat pada saat pelaksanaan pembelajaran. Selain alokasi waktu yang
menjadi permasalah pada pelaksanaan penilaian, indikator lain yang menjadi
hasil dari refleksi bersama ini terkait dengan penggunaan teknik penilaian ini ialah
terkait dengan motivasi peserta didik dalam mengerjakan soal pada saat proses
penilaian ini sendiri, yang hasil diskusi bersama memberikan pernyataan bahwa
hal ini hadir oleh sebab peserta didik telah melakukan semua rangkaian
pembelajaran dari awal hingga akhir secara mandiri, sehingga ketika masuk pada
kegiatan pengerjaan tugas, motivasi mereka cendurung rendah karena menilai
bahwa kegiatan pembelajaran yang telah mereka lakukan sudah termasuk penugasan
itu sendiri.
C.
Alternatif
Solusi
Sebagaimana
dikatakan sebelumnya bahwa penilaian merupakan salah satu bagian inti dalam
merancang pembelajaran serta pelaksanaannya di dalam kelas yang hasil akan
digunakan sebagai bahan untuk melakukan evaluasi baik pada perancangan maupun
pelaksanaan sehingga kesegeraan untuk mencari alternatif solusi terhadap
permasalah pada aspek tersebut merupakan sebuah keharusan. Hasil refleksi
pembelajaran terkait dengan penggunan teknik penilaian yang memakan banyak
waktu serta motivasi yang rendah dari peserta didik untuk mengerjakan tugas
bentuk soal yang diberikan kemudian mengarahkan penulis untuk menggunakan
teknik penilaian lainnnya yang dapat menjadi alternatif solusi terhadap masalah
yang dihadapi dan teknik penilaian yang dimaksud adalah penilaian yang memanfaatkan
teknologi lebih khususnya menggunakan aplikasi atau platform quizizz. Pengggunan aplikasi ini didasari fungsi
daripada quizizz itu sendiri yang dapat mengerjakan soal secara online dan
bersama-sama. Selain itu waktu pengerjaan setiap soal juga dapat diatur
sehingga dapat menjadi solusi terhadap permasalah waktu pada pelaksanaan
pembelajaran sebelumnya. Aplikasi quizizz ini juga dapat melihat secara langsun
hasil jawaban peserta didik dengan berbantuan alat proyektor. Hal inilah
kemudian dapat menjadi stimulus untuk meningkatkan motivasi peserta didik dalam
mengerjakan soal sebab peserta didik akan lebih merasa dengan menyelesaikan
games atau permainan ketimbang terbebani akan penyelesaian soal apalagi ketira
rancangan pembelajaran yang dibuat akan dilaksanakan pada jam-jam akhir
pembelajaran di sekolah yang pada kenyataannya menjadi salah satu faktor
mengemuka terhadap penurunan motivasi peserta didik dalam mengikuti proses
pembelajaran. Pemilihan aplikasi quizizz ini juga merupakan salah satu bentuk pengetahuan
dari hasil yang saya peroleh dalam mengikuti perkuliahan PPG Prajabatan
khususnya pada kuliah teknologi pada pembelajaran, kemudian pengetahuan awal
tersebut menjadi pijakan bagi saya untuk mengskplore lebih jauh terkait dengan
fitur-fitur yang dapat dimanfaaatkan dari aplikasi ini untuk merancang
penilaian pada proses pembelajaran.
D.
Evaluasi
Pemanfaatan
teknologi sebagai alternatif solusi terhadap masalah yang saya hadapi terkait
dengan teknik penilaian dengan menggunakan aplikasi quizizz pada pelaksanaannya
memberikan dampak yang posistif. Penggunaan aplikasi quizizz pada saat proses
penilaian mampu untuk memangkas waktu pengerjaan soal-soal uraian sebagaimana
pada rancangan pembelajaran saya sebelumnya. Selain itu yang paling berpengaruh
adalah motivasi peserta didik dalam menyelesaikan soal, dimana peserta didik
menjadi lebih aktif, dan bersemangat serta lebih serius dalam pengerjaannya.
Hal ini dikarenakan hasil mereka yang dapat dilihat bersama pada layar juga
model pegerjaaannya yang menyeruapi games atau permaian yang sangat lekat
dengan karakteristik peserta didik pada era teknologi dewasa ini.
-
MODUL 1 : PROFESI KEGURUAN DALAM MENGEMBANGKAN SISWA KEGIATAN BELAJAR 1 : 1. Jelaskan pengertian profesi, profession...
-
Nama Matakuliah teknologi baru dalam pengajaran dan pembelajaran Review pengalaman belajar. ...
-
KD 3.5 Mengevaluasi teks pantun Aspek Rincian Kurang D (10) Cukup C (15) Baik...