Monday, September 3, 2018

PSIKOLOGI PENDIDIKAN: PELAJAR YANG TAK BIASA

Kurang lebih  11 sen anak dari usia enam sampai tujuh belas tahun di AS mendapatkan pendidikan atau pelayanan khusus. Contoh 1 menunjukkan perkiraan persentase anak-anak yang mengalami gangguan, yang memperoleh pendidikan khusus (U.S. Department of Education, 2000). Dalam kelompok ini, lebih dariseparuhnya menderita gangguan atau ketidakmampuan belajar (learning disability). Juga ada banyak murid yang mengalami gangguan bicara atau bahasa (19 persen dari kelompok anak yang menderita gangguan kemampuan), retardasi mental (11 persen ), atau gangguan emosional serius ( 8 persen ).
    Ketidakmampuan belajar                      2.817.148        50,8%
    Gangguan Bicara dan Bahasa                1.074.548       19,4
    Retardasi Mental                                     611.076          11,0
    Gangguan Emosional                                463.262        8,4
    “Gangguan Bermacam-macam”                107.763      1,9
    Gangguan Pendengaran                              70.883       1,3
    Gangguan Ortopedik                                  69.495        1,3
    Gangguan Kesehatan Lainnya                   220.831       4,0
    Gangguan Penglihatan                               26.132         0,5
    Autisme                                                      53.576          1,0
    Buta – Tuli                                                    1.609         >0,1
    Cidera Otak Traumatik                               12.933         0,2
    Kelambatan Perkembangan                         11.910        0,2
    TOTAL                                                       5.541.166

Disability : Keterbatasan ( ketidakmampuan ) personal yang membatasi pelaksanaan fungsi seseorang
Handicap : Kondisi yang dinisbahkan pada orang yang menderita ketidakmampuan
Kita akan mengelompokkan ketidakmampuan dan gangguan (disorder) sebagai berikut: gangguan organ indra (sensory), gangguan fisik, retardasi mental, gangguan bicara dan bahasa, gangguan belajar (learning disorder), attention deficit hyperactivity disorder, dan gangguan emosional dan perilaku.
GANGGUAN INDRA
Gangguan indra mencakup gangguan atau kerusakan penglihatan dan pendengaran, diantaranya :

1.    Gangguan Penglihatan
Salah satu tugas penting untuk mengajar anak yang menderita gangguan penglihatan ini adalah menentukan modalitas agar murid dapat belajar dengan baik.
2.    Gangguan Pendengaran
Gangguan pendengaran dapat menyulitkan proses belajar anak. Anak yang tuli sejak lahir atau menderita tuli saat masih anak-anak biasanya lemah dalam kemampuan bicara dan bahasanya.
Beberapa kemajuan medis dan teknologi, seperti yang disebutkan disini, juga telah meningkatkan kemampuan belajar anak yang menderita masalah pendengaran antara lain:
·           Pemasangan Cochlear
·           Menempatkan semacam alat di telinga. Namun ini bukan prosedur yang permanen.
·           Sistem hearing aids dan amplifikasi
·           Perangkat telekomunikasi dan radiomail

GANGGUAN FISIK
1.    Gangguan Ortopedik
Biasanya berupa keterbatasan gerak atau kurang mampu mengontrol gerak karena masalah di otot, tulang, atau sendi. Tingkat gangguan bervariasi. Bisa disebabkan oleh problem prenatal, atau penyakit dan kecelakaan saat anak-anak.
Cerebral palsy aadalah gangguan yang berupa lemahnya koordinat otot, tubuh sangat lemah dan goyah (shaking), atau bicaranya tidak jelas.
2.    Gangguan kejang-kejang
Jenis yg paling sering dijumpai epilepsy, gangguan saraf yg biasanya ditandai dengan serangan sensorimotor, atau kejang-kejang.

RETARDASI MENTAL
Retardasi mental adalah kondisi sebelum usia 18 tahun yang ditandai dengan kecerdasan yg rendah. (Biasanya nilai IQ dibawah 70) dan sulit beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari. IQ rendah dan kemampuan beradaptasi yang rendah biasanya tampak sejak kanak-kanak, dan tidak tampak pada periode normal, dan keadaan retardasi ini bukan disebabkan oleh kecelakaan atau penyakit atau cedera otak.
Retardasi mental disebabkan oleh faktor genetik dan kerusakan otak. Bentuk yang paling umum dari retardasi mental adalah Down Syndrome.
1.      Down Syndrome  yang ditransmisikan (diwariskan) secara genetic. anak dengan sindrom down ini punya kromoson lebih (kromoson ke-47).
2.      Fragile X Syndrome  adalah tipe kedua yang paling lazim dari retardasi mental sindrom ini diwariskan secara geneik melalui kromoson X yang tidak normal yang menyebabkan retardasi mental ringan sampai berat.
3.      Fetal alcohol syndrome adalah serangkaian ketidaknormalan, termasuk retardasi mental dan ketidaknormalan wajah, yang muncul dalam diri anak yang kecanduan minuman beralkohol pada waktu hamil. FAS menimpa sekitar sepertiga dari anak, dari wanita yang kecanduan alcohol.

GANGGUAN BICARA DAN BAHASA
Sejumlah masalah problem bicara (seperti gangguan artikulasi, gangguan suara, dan gangguan kefasihan) dan problem bahasa (kesulitan untuk menerima informasi dan bahasa ekspresif).
Gangguan Artikulasi  adalah problem dalam melafalkan suara secara benar. Artikulasi anak pada usia enam atau tujuh tahun tidak selalu benar dalam kesalahan, tetapi pada usia delapan semestinya artikulasi mereka seakan tidak salah lagi
Gangguan Suara adalah gangguan dalam menghasilkan ucapan, yakni ucapan yang keras, kencang, terlalu keras, terlalu tinggi, atau terlalu rendah nadanya.
Gangguan kefasihan adalah gangguan yang biasanya disebut “gagap”. Kondisi ini terjadi ketika ucapan anak terbata-bata.
Gangguan Bahasa adalah kerusakan siginifikan dalam bahasa reseptif atau bahasa ekspresif anak.
   Gangguan bahasa mencakup tiga kesulitan :
1.      Kesulitan menyusun pertanyaan untuk memperoleh informasi yang diharapkan.
2.      Kesulitan memahami dan mengikuti perintah lisan
3.      Kesulitan mengikuti percakapan, terutama ketika percakapan itu berlangsung cepat dan kompleks
Kesulitan-Kesulitan dalam bahasa berkaitan dengan dua gangguan, gangguan bahasa Reseptif maupun Ekspresif.
·         Bahasa Reseptif adalah penerimaan dan pemahaman atas bahasa. Anak penderita gangguan bahasa reseptif akan kesulitan untuk menerima informasi.  Informasi masuk tetap otak akan sulit untuk memprosesnya secara efektif, hal ini menyebabkan anak kelihatan cuek atau bengong saja.
·         Bahasa Ekspresif adalah berkaitan dengan kemampuan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan pikiran dan berkomunikasi dengan orla. Beberapa anak bisa dengan mudah memahami apa yg diucapkan orla, namun terkadang mrk kesulitan untuk memberi tanggapan atau mengekspresikan pendapatnya.
Ciri-ciri Anak penderita Gangguan Bahasa Ekspresif Oral
a.       Mereka mungkin tampak malu, menarik diri, dan memiliki problem dalam berinteraksi
sosial.
b.       Mereka mungkin menunda memberi jawaban.
c.       Mereka mungkin kesulitan menemukan kata yang tepat.
d.       Pemikiran mereka mungkin ruwet dan tidak tertata, shg memusingkan
pendengarannya.
e.       Mereka mungkin menghilangkan bagian integral dari suatu kalimat atau informasi yg
dibutuhkan untuk pemahaman

KETIDAKMAMPUAN BELAJAR (Learning Disability)
Learning disability didefinisikan atas tiga definisi yaitu;
1.      Punya kecerdasan normal atau diatas normal,
2.      Kesulitan dalam setidaknya satu mata pelajaran atau biasanya beberapa mata belajaran,
3.      Tidak memiliki problem gangguan lain, seperti retardasi mental yang menyebabkan
kesulitan.
Karakteristik Umum:
·           Kesulitan mempertahankan atensi.
·           Keterampilan membaca yg buruk
·           Strategi belajar dan memori tidak efektif
·           Kesulitan menyelesaikan tugas-tugas yg melibatkan penalaran abstrak
·           Kurang pemahaman akan diri dan memiliki motivasi rendah dlm menyelesaikan tugas-tugas akademik.
·           Keterampilan motorik buruk
·           Keterampilan sosial buruk

Attention Deficit Hyperaktivity Disorder (ADHD)
Ciri-ciri anak Penderita ADHD;
1.      Kurang perhatian (Inanttention)
2.      Hiperaktif (Hyperaktivity)
3.      Impulsif (Impulsivity)

GANGGUAN PERILAKU DAN EMOSI
Gangguan perilaku dan emosi erat kaitannya dengan hubungan agresi, depresi, ketakutan yag berkaitan dengan persoalan pribadi atau sekolah dan juga berhubungan dengan karakteristik sosio-emosional.
Karakteristik umum pada Gangguan perilaku dan Emosi
·      Rasa harga diri rendah
·      Keterampilan sosial yg buruk
·      Kesulitan mencapai dan membina relasi interpersonal sec. Memuaskan
·      Sering tidak masuk sekolah.
·      Memperlihatkan penurunan prestasi akademik seiring peningkatan usia.
·      Kurang menyadari parahnya masalah yg mrk hadapi.

ANAK-ANAK BERBAKAT
Anak Berbakat adalah anak dengan kecerdasan di atas rata-rata (biasanya didefenisikan memiliki IQ 130 atau kebih) dan/atau punya bakat unggul di beberapa bidang seperti seni, musik, atau matematika.
Karateristik anak berbakat yaitu:
1. Dewasa lebih dini (precocity). Anak berbakat adalah anak yang dewasa sebelum waktunya apabila di beri kesempatan untuk menggunakan bakat atau talenta mereka. Mereka mulai menguasai suatu bidang lebih awal ketimbang teman-temannya yang tidak berbakat. Dalam banyak kasus, anak berbakat dewasa lebih dini karena mereka dilahirkan dengan membawa kemampuan di domain tertentu, walaupun bakat sejak lahir ini tetap harus dipelihara da di pupuk.
 2. Belajar menuruti kemauan mereka sendiri. Anak berbakat belajar secara berbeda dengan anak lain yang tak berbakat. Mereka tidak membutuhkan banyak dukungan, atau scaffolding, dari orang dewasa. Sering kali mereka tak mau menerima intruksi yang jelas. Mereka juga kerap membuat penemuan dan memecahkan masalah sendiri dengan cara yang unik di bidang yang menang menjadi bakat mereka. Tapi, kemampuan mereka di bidang  lain bioleh jadi normal atau bias juga di atasa normal.
3. Semangat untuk menguasai. Anak yang berbakat tertarik untuk memahami bidang yang menjadi bakat mereka. Mereka memperlihatkan minat besar dan obsesif dan kemampuan kuat focus. Mereka tidak perlu didorang oleh orang tuanya. Mereka punya motivasi internal yang kuat

MENDIDIK ANAK BERBAKAT
Anak berbakat yang tidak merasa tertantang dapat mengganggu, tidak naik kelas, dan kehilangan semangat untuk berprestasi. Terkadang anak anak ini suka membolos, pasif, dan apatis terhadapm sekolah (roselli,1996)
1.      Kelas khusus. Secara historis, ini adalah cara yang lazim untuk mendidik anak berbakat. Kelas khusus selama masa sekolah regular dinamakan program “pull-out”. Beberapa kelas khusus diselenggarakan setelah sekolah regular, atau dimasa liburan.
2.      Akselerasi dan pengayaan dikelas regular.
3.      Program mentor dan pelatihan. Beberapa pakar percaya ini adalah cara penting yang jarang dipakai untuk memotivasi,menantang,dan mendidik anak anak berbakat secara efectif
4.      Kerja, studi dan program pelayanan masyarakat.


1 comment:

  1. The best sports toto | Sporting 100
    What is the most popular sports toto? Betting on sports is about understanding the meaning 메이저 토토 사이트 of the word sports. This bookie is a dedicated and unbiased source

    ReplyDelete

MODUL AJAR IPA KELAS VIII

PDF