Tuesday, October 24, 2023

DESAIN INVENSI/INOVASI PEMBELAJARAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT

 

"STEM WEEK : Penerapan Model Pembelajaran PJBL Berbasis STEM dengan Mengintegrasikan Compitational Thingking (CT) dan Culturally Responsive Teaching (CRT) pada Materi Bioteknologi"

Pengalaman yang paling bermakna (best practise)

Bagi penulis, pengalaman yang paling bermakna yang didapatkan selama proses perkulihan semester ini ialah pengalaman pada proses pembelajaran mata kuliah computational thingking (disingkat CT). CT sendiri merupakan proses atau metode berpikir dalam memformulasikan persoalan atau menyusun strategi penyelesaian guna menghasilkan solusi yang efektif, efisien, dan optimal. CT sendiri terbangun atas empat fondasi utama yakni dekomposisi yang merupakan penguraian persoalan, pengenalan pola, abstraksi yang merupakan proses eliminasi, serta algoritma atau rancangan penyelesaian. Adapun beberapa topik yang dibahas pada perkuliahan ini diantaranya ialah integrasi ke dalam proyek STEM dan mata pelajaran. Kedua topik ini memberikan pengalaman yang palung bermakna bagi penulis, oleh sebab darisini penulis mendapatkan gambaran yang nyata terkait bagaimana mengintegrasikan CT ke dalam pembelajaran di dalam kelas sehingga selama proses pembelajaran, peserta didik tidak hanya belajar tetang materi ajar tetapi pula belajar untuk melatih kemapuan berpikir mereka dalam menyelesaikan masalah

Desain invensi atau inovasi

Desain inovasi yang dibuat berdasarkan pengalaman paling bermakan yang dipilih penulis ialah “STEM WEEK” yakni pekan pembelajaran berbasis STEM.

Desain ini akan berisikan lesson plan dan LKPD berbasis STEM yang aktivitas-aktivitas pembelajarannya dilakukan dengan mengintegrasikan komponen-komponen computational thingking dan metode pembelajaran Project Based Learning atau PjBL.

Sebagaimana karakteristik sintak model pembelajaran PjBL, desain ini berisikan aktivitas pembelajaran peserta melalui proyek dengan pendekatan STEM atau Science Tecnology Enggenering, dan Mathematics, yang kegiatan-kegiatannya dimulai dari proses orientasi masalah, mendesaian proyek, menyepakati jadwal, monitoring, hingga pengujian hasil proyek. Aktivitas-aktivitas ini selanjutnya diintegrasikan dengan komponen-komponen computational thingking pada proyek STEM yang termuat di dalam Lembar Kerja Peserta Didik atau LKPD.

Ide “STEM WEEK” hadir oleh karena kegiatan ini tidak hanya dilakukan pada satu pertemuan akan tetapi akan dilakukan pada 3-4 pertemuan selain itu kegiatan pada desain ini ialaha pembuatan proyek roket air yang dimana akan mengintegrasikan hamper seluruh bab materi materi pembelajarak kelas XI semester 1, sehingga desain ini dirancang untuk dilakukan pada akhir akhir semester sebagai proyek atau pembelajaran akhir semester peserta didik.

Desain ini terbilang sebuah inovasi oleh sebab langkah kegiatannya yang mengintegrasikan komponen-komponen computational thingking meskipun mungkin proyek roket air ini telah dibuat sebelumnya akan tetapi pengintegrasian CT kegalam aktivitas kegiatannya terbilang suatu hal yang baru di dalam dunia pendidikan dan pembelajaran kita. Di akhir daripada proyek ini juga peserta didik akan diarahkan untuk mengikuti lomba roket air antar kelompok yang desainnya akan mengintegtasikan komponen-komponen dasar CT untuk dapat diuraikan oleh peserta didik sekaligus sebagaimana bagian pengukuran terhadap penguasaan konsep CT peserta didik.

Selain itu, pengimplementasian proyek STEM selama ini masih menjadi tantangan tersendiri bagi guru di sekolah karena pelaksanaannya yang memakan waktu, sedang kenyataan di sekolah yang ada saat ini guru lebih berfokus untuk menyelesaikan materi ajar  karena tuntutan kurikulum, ketimbang melakukan inovasi-inovasi seperti proyek STEM ini. Dengan beralihnya kurikulum menuju kurikulum merdeka yang lebih menekankan pada pengajaran materi-materi esensial, diharapkan Desain proyek STEM ini dapat diterapkan di dalam kelas guna meningkatkan pemahaman konsep, kebahagian, serta bekal peserta didik menghadapi tantangan zaman kedepannya. Sekali dayung dua-tiga pulau terlampaui.

Rencana tindak lanjut

Desain inovasi ini akan diimplementasikan di dalam kelas pada mata pelajaran fisika khususnya pada satu minggu di akhir semester sekaligus menjadi proyek akhir kelas XI semester 1. Adapun mengenai jadwal pelaksanaan menyesuaikan dengan jadwal pada satuan pendidikan tempat dimana desain ini akan diimplenetasikan.

Jika kegiatan mengajar mahasiswa masih terintegrasi dengan sistem pamong, maka terlebih dahulu desain ini akan di diskusikan dengan guru pamong di sekolah tempat dimana mahasiswa melakukan kegiatan pengajaran.

 

LAPORAN STUDI KASUS PPG PRAJABATAN

 


“Pelaksanaan Penilaian yang Terhambat Waktu dan Motivasi Peserta Didik”

 

A.    Deskripsi Studi Kasus

Pada perencanaan pembelajaran salah satu kesulitan yang saya hadapi yaitu menentukan penggunaan teknik penilaian, karena pada pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya teknik yang digunakan kurang tepat sehingga sulit untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah dilaksanakan dan sulit mengetahui peningkatan kemampuan peserta didik dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran yang telah dilakukan, alokasi waktu tidak berjalan sebagaimana yang telah direncanakan karena berbagai faktor yang terjadi pada saat proses pembelajaran. Pemilihan penggunaan teknik penilaian ini juga penting untuk mengetahui apakah materi yang diajarkan sudah peserta didik pahami atau belum, sehingga untuk pembelajaran selanjutnya dapat mempertimbangkan metode, media dan teknik penilaian yang akan digunakan.

 

B.     Analisis Situasi

Penilaian merupakan salah satu komponen inti dalam merancang pembelajaran karena fungsinya ialah untuk melihat sejauh manakah keberhasilan rancangan itu sendiri pada pelaksanaannya didalam kelas terlebih khusus pencapaian tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Berdasarkan kepentingan ini maka dalam melakukan penilaian saya cendurung menggunakan teknik penilaian berupa penilian diri dan penugasan dalam bentuk soal-soal uraian. Akan tetapi berdasarkan hasil observasi pada pengimplementasian rancangan pembelajaran di dalam kelas. Teknik penilaian yang saya rancangan sebelumnya sering terhambat alokasi waktu sehingga peserta didik cenderung mengerjakan soal dengan seadanya dan tergesa-gesa. Hal ini juga menjadi salah satu isu yang diangkat pada saat proses refleksi yang melibatkan guru pamong dan teman sejawat yang berperan sebagai pengamat pada saat pelaksanaan pembelajaran. Selain alokasi waktu yang menjadi permasalah pada pelaksanaan penilaian, indikator lain yang menjadi hasil dari refleksi bersama ini terkait dengan penggunaan teknik penilaian ini ialah terkait dengan motivasi peserta didik dalam mengerjakan soal pada saat proses penilaian ini sendiri, yang hasil diskusi bersama memberikan pernyataan bahwa hal ini hadir oleh sebab peserta didik telah melakukan semua rangkaian pembelajaran dari awal hingga akhir secara mandiri, sehingga ketika masuk pada kegiatan pengerjaan tugas, motivasi mereka cendurung rendah karena menilai bahwa kegiatan pembelajaran yang telah mereka lakukan sudah termasuk penugasan itu sendiri.

 

 

 

 

 

C.    Alternatif Solusi

Sebagaimana dikatakan sebelumnya bahwa penilaian merupakan salah satu bagian inti dalam merancang pembelajaran serta pelaksanaannya di dalam kelas yang hasil akan digunakan sebagai bahan untuk melakukan evaluasi baik pada perancangan maupun pelaksanaan sehingga kesegeraan untuk mencari alternatif solusi terhadap permasalah pada aspek tersebut merupakan sebuah keharusan. Hasil refleksi pembelajaran terkait dengan penggunan teknik penilaian yang memakan banyak waktu serta motivasi yang rendah dari peserta didik untuk mengerjakan tugas bentuk soal yang diberikan kemudian mengarahkan penulis untuk menggunakan teknik penilaian lainnnya yang dapat menjadi alternatif solusi terhadap masalah yang dihadapi dan teknik penilaian yang dimaksud adalah penilaian yang memanfaatkan teknologi lebih khususnya menggunakan aplikasi atau platform quizizz.  Pengggunan aplikasi ini didasari fungsi daripada quizizz itu sendiri yang dapat mengerjakan soal secara online dan bersama-sama. Selain itu waktu pengerjaan setiap soal juga dapat diatur sehingga dapat menjadi solusi terhadap permasalah waktu pada pelaksanaan pembelajaran sebelumnya. Aplikasi quizizz ini juga dapat melihat secara langsun hasil jawaban peserta didik dengan berbantuan alat proyektor. Hal inilah kemudian dapat menjadi stimulus untuk meningkatkan motivasi peserta didik dalam mengerjakan soal sebab peserta didik akan lebih merasa dengan menyelesaikan games atau permainan ketimbang terbebani akan penyelesaian soal apalagi ketira rancangan pembelajaran yang dibuat akan dilaksanakan pada jam-jam akhir pembelajaran di sekolah yang pada kenyataannya menjadi salah satu faktor mengemuka terhadap penurunan motivasi peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Pemilihan aplikasi quizizz ini juga merupakan salah satu bentuk pengetahuan dari hasil yang saya peroleh dalam mengikuti perkuliahan PPG Prajabatan khususnya pada kuliah teknologi pada pembelajaran, kemudian pengetahuan awal tersebut menjadi pijakan bagi saya untuk mengskplore lebih jauh terkait dengan fitur-fitur yang dapat dimanfaaatkan dari aplikasi ini untuk merancang penilaian pada proses pembelajaran.

 

D.    Evaluasi

Pemanfaatan teknologi sebagai alternatif solusi terhadap masalah yang saya hadapi terkait dengan teknik penilaian dengan menggunakan aplikasi quizizz pada pelaksanaannya memberikan dampak yang posistif. Penggunaan aplikasi quizizz pada saat proses penilaian mampu untuk memangkas waktu pengerjaan soal-soal uraian sebagaimana pada rancangan pembelajaran saya sebelumnya. Selain itu yang paling berpengaruh adalah motivasi peserta didik dalam menyelesaikan soal, dimana peserta didik menjadi lebih aktif, dan bersemangat serta lebih serius dalam pengerjaannya. Hal ini dikarenakan hasil mereka yang dapat dilihat bersama pada layar juga model pegerjaaannya yang menyeruapi games atau permaian yang sangat lekat dengan karakteristik peserta didik pada era teknologi dewasa ini.

 

 

 

Monday, October 23, 2023

COMPUTATIONAL THINGKING; LEMBAR KERJA MAHASISWA 2.3.2

 

LEMBAR KERJA MAHASISWA

 

Nama                     :    Nur Ainun Fadhilah Idris

Rumpun Ilmu         :    MIPA

Mata Kuliah           :    Computational Thingking

 

 

1.      Sampai saat ini, Anda sudah mendapatkan contoh-contoh implementasi CT dalam kehidupan sehari-hari. Dalam contoh-contoh tersebut, dapat dilihat bahwa CT dapat diterapkan dengan ataupun tanpa menggunakan “komputer”. Tuliskanlah hal atau persoalan apa yang zaman sekarang tidak memakai “komputer”, TIK, dan robot tapi membutuhkan CT!

 

Contoh sederhana banyak yang dapat kita temui di kehidupan sehari-hari dalam hal memasak, mencuci, mengerjakan tugas dan masih banyak contoh dalam kehidupan sehari-hari tanpa menggunakan komputer, TIK dan robot.

Contoh berpikir komputasional dengan cara dekomposisi misalnya adalah ketika negara hendak menyelesaikan masalah ekonomi, maka membuat rencana atau solusi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. 

Contoh berpikir komputasional dengan metode pengenalan pola ini misalnya, seorang ibu belajar memahami kapan, pada jam berapa, atau saat dalam kondisi apa anaknya akan rewel. Berdasarkan pengalaman pada waktu-waktu sebelumnya, ibu tersebut akhirnya mengetahui waktu atau kondisi yang membuat anaknya menjadi rewel.Dari sana, sang ibu tersebut akhirnya menemukan cara agar si anak tidak lagi rewel. 

Contoh berpikir komputasional dengan metode abstraksi adalah ketika seseorang ingin membuat sebuah kursi dari kayu. Kemudian ia mengambil beberapa batang kayu yang cocok dijadikan bahan kursi dari tumpukan berbagai jenis dan bentuk kayu.

Contoh berpikir komputasional dengan metide algoritma adalah ketika kita hendak mengirim pesan singkat atau chat melalui WhatsApp pada seseorang.  Kita memahami bahwa langkah-langkahnya adalah membuka aplikasi WA, mencari letak percakapan dengan orang tersebut, kemudian mengetik pesan yang ingin kita sampaikan, lalu mengirimnya. 

 

2.      Tuliskan dan jelaskan minimal satu contoh penerapan untuk masing-masing fondasi CT dalam kehidupan sehari-hari! Contoh yang Anda berikan dapat mengandung lebih dari satu fondasi.

 

Mencuci pakaian

  1. Dekomposisi. Pada awal ini menentukan hingga mengelompokan pakaian berbagai jenis sendiri yang akan di cuci, menyiapkan alat cuci hingga ember dan memahami proses pencucian.
  2. Pengenalan pola. Mengetahui pola dalam mencuci pakaian dari memilah pakaian untuk dicuci, memperkirakan detergen dan air yang akan dibutuhkan.
  3. Abstraksi. Setelah mengetahui berbagai pakaian yang kotor akan dilanjutkan dengan memahami pakaian yang kotor, menyatukan pakaian hingga mencucinya dan menjemurnya.
  4. Algoritma. Setelah mengetahui langkah di atas dari pemecahan mencuci pakaian dari memilah pakaian, menyiapkan alat, mencuci hingga menjemur

 

COMPUTATIONAL THINGKING ; KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1

 

1.      Hubungan daripada computational thinking dengan kehidupan sehari-hari penulis dapat dicontohkan seperti pada saat penulis bermain playstation khususnya pada saat memainkan game sepak bola bersama teman. Untuk dapat mencetak gol, menjaga kebobolan dan memenangkan permainana, penulis tentu melalukan strategi-stretagi yang diperlukan untuk mencapai hal tersebut. Strategi-strategi ini diperoleh daripada pengenalan pola permainan yang dilakukan penulis terhadap lawan hingga kemudian menemukan langkah yang paling tepat untuk dapat mencapai tujuan yakni memenangkan permainan. Langkah-langkah peroleha strategi ini menurut hemat penulis merupakan bagian dariapda pragmatiksasi computational thinking. Terdapat beberapa juga contoh-contoh lain daripada hubungan CT dengan kehidupan sehari-hari penulis seperti dengan pengimplementasian CT penulis mampu untuk dapat menyelesaikan pekerjaan yang sama dalam waktu yang kuranglebih bersamaan. Seperti misalkan penulis disuatu hari akan mengikuti latihan sepak bola namun dihari yang sama penulis diminta oleh orang tua untuk membantu pekerjaan di kebun. Implementasi CT disini penulis lakukan dengan menganalisis keadaan, seperti pukul berapa latihan sepak bola akan dimulai, dana pa saja pekerjaan di kebun yang harus diselesaikan. Kemudian menyusun rencana agar kedua pekerjaan tersebut dapat terselesaikan semuanya.

 

2.      Tentu! CT dapat diterapkan pada segala bidang termasuk pada mata pelajaran yang akan diajarkan disekolah, apalagi menurut penulis pada bidang fisika penerapan CT sangat diperlukan baik oleh guru dan terlebih khsusus peserta didik. Seperti misalnya guna menyelesaikan suatu masalah yang disajikan oleh guru dengan menggunakan model PBL. Peserta didik perlu menerapkan CT agar dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan tepat sehingga dapat menghasilakn solusi yang terbaik. Penerapaan CT dalam masalah-masalah fisika seperti dengan mengidentifikasi unsur-unsur yang menyebakan permasalah, mengidentifikasi variabel-variabel yang tersedia, serta apa yang menjadi masalah kemudian menyususn sebuah langkah strategis untuk dapat menyelesaikan masalah berdasarkan pengetahuan-pengetahuan yang diperoleh sebelumnya terkait penyelesaiaan soal/masalah pada sebuah topik pembahasan.

COMPUTATIONAL THINGKING; KONEKSI ANTAR MATERI DAN AKSI NYATA TOPIK 2

 

Capaian Pembelajaran Computational Thinking fase F:

Pada akhir fase F, peserta didik mampu menganalisis beberapa strategi algoritmik secara kritis dalam menghasilkan banyak alternatif solusi untuk satu persoalan dengan memberikan justifikasi efisiensi, kelebihan, dan keterbatasan dari semua alternatif solusi, kemudian memilih dan menerapkan solusi terbaik, paling efisien, dan optimal dengan merancang struktur data yang lebih kompleks dan abstrak.

Capaian Pembelajaran Biologi fase F:

Pada akhir fase F, peserta didik memiliki kemampuan mendeskripsikan bioproses yang terjadi dalam sel, dan menganalisis keterkaitan struktur organ pada sistem organ dengan fungsinya serta kelainan atau gangguan yang muncul pada sistem organ tersebut. Selanjutnya peserta didik memiliki kemampuan menerapkan konsep pewarisan sifat, pertumbuhan dan perkembangan dalam kehidupan sehari-hari dan mengevaluasi gagasan baru mengenai evolusi. Konsep-kosep yang dipelajari diterapkan untuk memecahkan masalah kehidupan yang diselesaikan dengan keterampilan proses secara mandiri hingga menciptakan ide atau produk untuk mengatasipermasalah tersebut. Melalui keterampilan proses juga dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar pancasila.

 

Konektivitas:

Dari dua narasi CP CT dan mata pelajaran fisika fase F diatas dapat ditarik satu kesimpulan bahwa konektivitas antar kedua CP tersebut adalah pada proses pemecahan masalah. Sebagaimana yang ada pada CP Biologi bahwa pada materi kelainan dan gaungguan dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah pada sistem organ manusia, dijelaskan juga pada konsep-konsep yang dipelajari diterapkan untuk memecahkan masalah kehidupan yang diselesaikan dengan keterampilan proses secara mandiri hingga menciptakan ide atau produk untuk mengatasipermasalah tersebut. Melalui keterampilan proses juga dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar Pancasila, disinilah CP CT dapat diintegrasikan dimana dalam proses pemecahan masalah, peserta didik dapat menggunakan atau mampu mencapai CP CT yang sebagaimana tertulis diatas.

 

 

1. Bagaimana perasaan Anda saat menelaah lebih lanjut mengenai CP CT dalam pertemuan kuliah ini?
Dengan menelaah CP CT terutama pada fase kelas yang saya ampuh, saya merasa tertantang untuk dapat menintegrasikan CT ini sendiri di dalam pembelajaran dan dalam menyusun perangkat nantinya 



2. Tuliskan pengetahuan-pengetahuan baru yang Anda dapatkan dari pertemuan ini.
Pengetahuan-pengetahun baru yang penulis dapakan melalui pembahasan topik ini adalah CT bukan hanya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari melainkan CT juga dapat di implementasikan dalam pembelajaran dan CT telah di tuangkan di dalam CP pada setiap fase

INFOGRAFIS COMPUTATIONAL THINGKING

 


EKSPLORASI KONSEP TOPIK 4 COMPUTATIONAL THINGKING

 

Lembar Kerja Mahasiswa

Nama

Muhammad Adhan Pangumpia

NIM

1206123004

Judul Proyek STEAM yang Dipilih

Roket Air

Sumber

Maulana. (2020). Penerapan Model Projek Besad Learning Berbasis STEm pada Pembelajaran Fisika Siapkan Kemandirian Belajar Peserta Didik. Jurnal Teknodik. 24 (1).  hal 37-48.

Sumber: https://jurnalteknodik.kemdikbud.go.id/index.php/jurnalteknodik/article/view/678

 

Deskripsi Singkat tentang Proyek STEM yang Dipiih

Pada proyek ini peserta didik diminta untuk merancang sebuah roket air dengan menerapkan konsep fisika terkait dengan momentum, implus, hukum kekakalan momentum, serta fluida dinamis. Dalam peluncuran roket peserta didik juga diharapkan mampu untuk menerapkan konsep gerak parabola untuk melihat jangkauan daripada roket baik secaa vertical maupun horizontal.

 

Poyek ini juga pernah penulis buat bersama teman kelompok pada saat duduk dibangku perkuliahan S1 di perguruan tinggi dahulu.

 

EKSPLORASI KONSEP TOPIK 3 COMPUTATIONAL THINGKING

SEL.09.2-T3-8c Eksplorasi Konsep dan Ruang Kolaborasi

Nur Ainun Fadhilah Idris/ MIPA


3.1 The purpose of each of these letters is to
A. explain what graffiti is.
B. present an opinion about graffiti.
C. demonstrate the popularity of graffiti.
D. tell people how much is spent removing graffiti.

Nama/NIM : Nur Ainun Fadhilah Idris

Jenjang/mata pelajaran yang diampu: SMA/Biologi

Kode soal: Reading

Judul soal: Grifiti

No.

Pertanyaan

Jawaban

1.

Tuliskan solusi untuk soal ini !

B

2.

Tuliskan Langkah-langkah berpikir anda hingga mendapat solusi dari permasalahan ini !

1.      Membaca teks dengan seksama

2.      Membaca soal

3.      Oleh sebab disoal untuk mencari tujuan daripada masing-masing surat maka fokus penyelesaian masalah adalah untuk mencari tujuan dari surat  tersebut.

4.      Mencermati pilihan yang tersedia

5.      Mendapatkan jawaban yang tepat

3.

Identifikasi 4 fondasi CT yang anda gunakan dalam menyelesaikan masalah ini !

Dekomposisi:

Mencermati soal, apa yang mesti diselesaikan

Pengenalan Pola:

Berdasarkan pengalaman saya untuk menyelesaikan soal teks secara efektif maka setelah mencermati soal langkah yang mesti dilakukan selanjutnya ialah mencermati pilihan jawaban langkah ini menurut saya efisien daripada membaca teks kembali.

Abstaksi:

Mengeliminasi maksud yang lain daripada teks dan berfokus pada tujuan daripada isi teks. 

Algoritma:

Membaca teks, mencermati soal, mencermati pilihan jawaban, memilih jawaban yang tepat.

 

 

Pertanyaan 3.2

Why does Sophia refer to advertising?

Nama/NIM : Nur Ainun Fadhilah Idris

Jenjang/mata pelajaran yang diampu: SMA/Biologi

Kode soal: Reading

Judul soal: Grifiti

No.

Pertanyaan

Jawaban

1.

Tuliskan solusi untuk soal ini !

Oleh sebab graffiti dan iklan sama-sama merupakan karya seni

2.

Tuliskan Langkah-langkah berpikir anda hingga mendapat solusi dari permasalahan ini !

1.      Membaca soal

2.      Membaca teks

3.      Oleh sebab disoal untuk mencari alasan dari Sophia menyertakan iklan, maka fokus pembecaan teks hanya pada surat sophia untuk meninimalisir waktu

4.      Menuliskan jawaban

3.

Identifikasi 4 fondasi CT yang anda gunakan dalam menyelesaikan masalah ini !

Dekomposisi:

Mencermati soal, apa yang mesti diselesaikan

Pengenalan Pola:

Berdasarkan pengalaman saya untuk menyelesaikan soal teks yang berbentuk essai maka diperluka pembacaan kembali isi teks untuk menemukan gambaran jawaban dari soal

Abstaksi:

Mengeliminasi maksud yang lain daripada teks dan berfokus pada substansi pertanyaan 

Algoritma:

mencermati soal, membaca teks, menuliskan jawaban

 

 

 


Pertanyaan 7.1

What is the approximate distance from the starting line to the beginning of the longest straight section of the track?

A.      0,5 km

B.      1,5 km

C.      2,3 km

D.      2,6 km

Mathematics

Nama/NIM : Nur Ainun Fadhilah Idris

Jenjang/mata pelajaran yang diampu: SMA/Biologi

Kode soal: Mathematics

Judul soal: Speed of Racing Car

No.

Pertanyaan

Jawaban

1.

Tuliskan solusi untuk soal ini !

B

2.

Tuliskan Langkah-langkah berpikir anda hingga mendapat solusi dari permasalahan ini !

1.      Membaca soal

2.      Menganalisis grafik

3.      Oleh sebab disoal yang diminta adalah jarak dari garis start hingga bagian awal dari garis lurus terpanjang, maka fokus analisis grafik hanya difokuskan pada hal tersebut

4.      Memilih jawaban yang tepat

3.

Identifikasi 4 fondasi CT yang anda gunakan dalam menyelesaikan masalah ini !

Dekomposisi:

Mencermati soal, apa yang mesti diselesaikan

Pengenalan Pola:

Berdasarkan pengalaman saya bahwa untuk menyelesaikan soal grafik dengan pertanyaan bentuk objektif maka yang perlu dilakukan ialah mencermati soal terlebih dahulu hal ini agar proses analisis grafik akan lebih terarah dan efisien.

Abstaksi:

Oleh karena setelah membaca soal saya dapat menganalisis grafik dengan terarah maka grafik untuk sementara saya abaikan dan berfokus mencermati soal

Algoritma:

Mencermati soal, menganalisis grafik, menentukan jawaban yang tepat.

 

Pertanyaan 7.2

Where was the lowest speed recorded during the second lap?

A. at the starting line.

B. at about 0.8 km.

C. at about 1.3 km.

D. halfway around the track.

 

Nama/NIM : Nur Ainun Fadhilah Idris

Jenjang/mata pelajaran yang diampu: SMA/Biologi

Kode soal: Mathematics

Judul soal: Speed of Racing Car

No.

Pertanyaan

Jawaban

1.

Tuliskan solusi untuk soal ini !

C

2.

Tuliskan Langkah-langkah berpikir anda hingga mendapat solusi dari permasalahan ini !

1.      Membaca soal

2.      Menganalisis grafik

3.      Oleh sebab disoal yang diminta adalah jarak dari garis start hingga bagian awal dari garis lurus terpanjang, maka fokus analisis grafik hanya difokuskan pada hal tersebut

4.      Memilih jawaban yang tepat

3.

Identifikasi 4 fondasi CT yang anda gunakan dalam menyelesaikan masalah ini !

Dekomposisi:

Mencermati soal, apa yang mesti diselesaikan

Pengenalan Pola:

Berdasarkan pengalaman saya bahwa untuk menyelesaikan soal grafik dengan pertanyaan bentuk objektif maka yang perlu dilakukan ialah mencermati soal terlebih dahulu hal ini agar proses analisis grafik akan lebih terarah dan efisien.

Abstaksi:

Oleh karena setelah membaca soal saya dapat menganalisis grafik dengan terarah maka grafik untuk sementara saya abaikan dan berfokus mencermati soal

Algoritma:

Mencermati soal, menganalisis grafik, menentukan jawaban yang tepat.

 

Pertanyaan 20.1

What is the role of bacteria in dental caries?

A. Bacteria produce enamel.

B. Bacteria produce sugar.

C. Bacteria produce minerals.

D. Bacteria produce acid

 

 

 

 

Science

Nama/NIM : Nur Ainun Fadhilah Idris

Jenjang/mata pelajaran yang diampu: SMA/Biologi

Kode soal: Science

Judul soal: Tooth Decay

No.

Pertanyaan

Jawaban

1.

Tuliskan solusi untuk soal ini !

D

2.

Tuliskan Langkah-langkah berpikir anda hingga mendapat solusi dari permasalahan ini !

1.      Membaca soal

2.      Membaca pilihan jawaban

3.      Menganalisis gambar dan teks

4.      Oleh sebab disoal yang diminta adalah peran bakteri fokus analisi gambar dan teks adalah pada peran bakteri tersebut

5.      Memilih jawaban yang tepat

3.

Identifikasi 4 fondasi CT yang anda gunakan dalam menyelesaikan masalah ini !

Dekomposisi:

Mencermati soal, apa yang mesti diselesaikan

Pengenalan Pola:

Berdasarkan pengalaman saya bahwa untuk menyelesaikan soal gambar dan teks dengan pertanyaan bentuk objektif dengan pilihan jawaban bentuk narasi maka yang perlu dilakukan ialah mencermati soal dan pilihan jawaban terlebih dahulu hal ini agar proses analisis gambar dan teks akan lebih terarah dan efisien.

Abstaksi:

Oleh karena setelah membaca soal saya dapat menganalisis gambar dan teks dengan terarah maka gambar dan teks untuk sementara saya abaikan dan berfokus mencermati soal dan pilihan jawaban

Algoritma:

Mencermati soal dan pilihan jawaban, menganalisis gambar dan teks, menentukan jawaban yang tepat.

 


MODUL AJAR IPA KELAS VIII

PDF