1.
Pembelajaran
dengan pendekatan Culturally Responsive Teaching merupakan pembelajaran
yang menekankan pada pendekatan etnopedagogi. Etnopedagogi
sendiri adalah perwujudan pembelajaran yang bertujuan guna menumbuh kembangkan
nilai-nilai kearifan lokal yang mempunyai ciri- ciri: (1) bersumber pada
pengalaman, (2) sudah diuji secara empiris selama bertahun-tahun, (3) bisa
disesuaikan dengan budaya modern, (4) melekat dalam kehidupan individu serta
institusional, (5) rata-rata dilakukan oleh pribadi serta kelompok, (6)
bertabiat dinamis, serta (7) terpaut dengan sistem keyakinan. Dengan karakteristik
penduduk Indonesia yang beragam suku, bahasa, seni, budaya serta adat
menggambarkan kemampuan luar biasa yang bisa digunakan sebagai fasilitas untuk
mensukseskan seluruh proses pendidikan. Sehingga dari sini dapat di Tarik
sebuah kesimpulan bahwa pembelajaran Culturally
Responsive Teaching adalah pembelajaran dengan pendekatan nilai-nilai
kearifan lokal guna meningkatkan konsep belajar peserta didik lewat intereaksi
dengan lingkungan belajar sebagai media budaya yang diciptakan oleh
kerja sama sosial antara peserta didik dengan lingkungan belajarnya.
2.
Etnopedagogi merupakan sebuah entitas
yang tidak dapat dipisahkan dengan Culturally Responsive Teaching oleh
karena sebagaimana dituliskan diatas bahwa entopedagogi sendiri merupakan perwujudan
pembelajaran yang bertujuan guna menumbuh kembangkan nilai-nilai kearifan
lokal. Etnopedagogi menekankan pada pendidikan yang senantiasa
memperhatikan nilai-nilai budaya lokal dengan memperhitungkan aspek budaya
global dari sini dapat di ambil sebuah kesimpulan bahwa landasan entopedagogi
merupakan model pembelajaran yang penerapannya dapat dilakukan dengan
pendekatan pembelajaran Culturally Responsive Teaching
3.
Tentu
setiap materi atau sub materi di dalam setiap subjek pelajaran memiliki
karakteristiknya masing-masing. Karakteristik inilah yang nantinya dapat kita
kontekstualkan dengan menghubungkannya pada budaya lokal peserta didik. Jadi
artinya disini budaya lokaal berfungsi sebagai media kontekstual untuk
memberikan peserta didik pembelajaran secara nyata terhadap sebuah materi atau
secara akademis dapat ditulis dari abstrak ke konkret atau sebaliknya dari
kontestual ke abstrak.
4.
Buatlah Alur matriks salah satu budaya dengan konsep pelajaran tertentu1
No comments:
Post a Comment